SIG Bidik Pasar AS, Ekspor Semen Tembus 1 Juta Ton Per Tahun
PT Semen Indonesia Group (SIG) memaksimalkan ekspor ke Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan penjualan, ditandai dengan rampungnya proyek dermaga dan fasilitas produksi di Tuban.

PT Semen Indonesia Group (SIG) berupaya meningkatkan volume penjualan dengan memaksimalkan potensi ekspor ke Amerika Serikat (AS). Langkah ini diiringi dengan penyelesaian proyek dermaga dan fasilitas produksi di Tuban, Jawa Timur. Proyek tersebut merupakan kolaborasi antara SIG, melalui anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, dan Taiheiyo Cement Corporation. Proyek ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas ekspor semen, khususnya jenis semen khusus, ke pasar internasional, terutama AS.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan bahwa proyek di Tuban ini ditargetkan memiliki kapasitas ekspor hingga 1 juta ton semen per tahun. Proyek ini bukan hanya sekadar meningkatkan kapasitas distribusi, tetapi juga bertujuan untuk memperkuat daya saing SIG di pasar ekspor dan memperluas jaringan distribusi global. Hal ini disampaikannya dalam pernyataan resmi di Jakarta, Sabtu lalu.
Langkah ekspansi ini diyakini sebagai solusi untuk menghadapi tantangan pasar domestik yang semakin kompetitif dan kondisi oversupply (kelebihan pasokan). "Tidak hanya untuk mengatasi tantangan pasar domestik yang semakin kompetitif serta kondisi oversupply (kelebihan pasokan), ekspansi bisnis ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa SIG mampu bersaing dengan produsen semen global," ujar Vita.
Dorong Pertumbuhan Penjualan di Tengah Kontraksi Pasar Domestik
Pada kuartal I-2025, SIG mencatatkan volume penjualan sebesar 8,57 juta ton dengan pendapatan Rp7,65 triliun. Meskipun demikian, industri semen domestik mengalami kontraksi pada periode yang sama, baik di segmen ritel maupun curah (bulk). Kondisi ini berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan SIG. Namun, SIG berhasil mencatatkan peningkatan penjualan di kawasan regional sebesar 13,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Dari sisi biaya, beban pokok pendapatan tercatat 1,2 persen lebih rendah (yoy) menjadi Rp6,09 triliun. SIG juga berhasil menekan biaya operasional sebesar 2,6 persen menjadi Rp1,26 triliun. Biaya keuangan bersih juga turun 30,7 persen menjadi Rp179 miliar, seiring dengan penurunan saldo utang berbunga. Keberhasilan ini menunjukkan efisiensi operasional yang dilakukan SIG.
"Strategi untuk menggarap peluang di pasar regional terbukti berhasil menyumbang penjualan sebanyak 2,37 juta ton semen atau naik 13,8 persen (yoy) di tengah ketatnya persaingan pasar ritel," tambah Vita. Hal ini menunjukkan bahwa strategi fokus pada pasar regional cukup efektif.
Untuk mendorong pertumbuhan kinerja selanjutnya, SIG akan lebih fokus pada segmen ritel dengan strategi yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Perseroan juga akan menawarkan portofolio semen hijau dan produk turunannya yang inovatif dan ramah lingkungan, seperti bata interlock presisi. Produk ini diharapkan dapat mendukung program tiga juta rumah dari pemerintah.
Ekspansi Pasar dan Produk Ramah Lingkungan
Proyek di Tuban, dengan kapasitas ekspor hingga 1 juta ton semen per tahun, merupakan langkah strategis SIG untuk memperkuat posisi di pasar internasional. Dengan fokus pada pasar AS, SIG berharap dapat meningkatkan pendapatan dan mengatasi tantangan pasar domestik. Ini menunjukkan komitmen SIG untuk menjadi pemain utama di industri semen global.
Selain ekspansi pasar, SIG juga berkomitmen pada inovasi produk ramah lingkungan. Portofolio semen hijau dan produk turunannya, seperti bata interlock presisi, menunjukkan upaya SIG untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Komitmen ini selaras dengan program pemerintah dalam menyediakan hunian berkualitas dan ramah lingkungan bagi masyarakat.
Secara keseluruhan, strategi SIG yang terintegrasi, meliputi ekspansi pasar internasional, efisiensi operasional, dan inovasi produk ramah lingkungan, menunjukkan upaya perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah tantangan pasar yang dinamis.
Keberhasilan SIG dalam meningkatkan penjualan regional di tengah kontraksi pasar domestik membuktikan keefektifan strategi yang dijalankan. Dengan proyek di Tuban dan fokus pada segmen ritel, SIG optimis dapat mencapai target pertumbuhan yang telah ditetapkan.