Program Ado Gawe di Palembang Serap 200 Pekerja Lewat Live Streaming
Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Ketenagakerjaan berhasil menyerap 200 pekerja lewat program Ado Gawe yang memanfaatkan live streaming media sosial untuk pencari kerja.
![Program Ado Gawe di Palembang Serap 200 Pekerja Lewat Live Streaming](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/13/150033.869-program-ado-gawe-di-palembang-serap-200-pekerja-lewat-live-streaming-1.jpg)
Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Palembang berhasil menyerap 200 pekerja melalui program inovatifnya, Ado Gawe. Program yang diluncurkan pada 3 Desember 2024 ini memanfaatkan siaran langsung atau live streaming media sosial untuk menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Inisiatif ini menjadi solusi kreatif dalam mengatasi angka pengangguran di Palembang.
Program Ado Gawe: Solusi Kreatif Penyerapan Tenaga Kerja
Kepala Disnaker Kota Palembang, Rediyan Deddy, menjelaskan bahwa Ado Gawe bekerja sama dengan berbagai perusahaan, termasuk perusahaan pertambangan, perkebunan, dan perusahaan swasta lainnya. Warga Palembang yang mencari pekerjaan dapat dengan mudah memantau lowongan kerja melalui live streaming di akun TikTok resmi Pemkot Palembang. Kemudahan akses informasi ini diharapkan dapat mempercepat proses penempatan tenaga kerja.
Program ini muncul sebagai respons terhadap angka pengangguran terbuka di Palembang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2024, angka pengangguran terbuka di Palembang pada tahun 2023 mencapai 7,49 persen (64.000 orang). Namun, berkat berbagai upaya, termasuk Ado Gawe, angka tersebut berhasil ditekan menjadi 6,98 persen (55.850 orang) pada tahun 2024. Pihak Disnaker optimis angka ini akan terus menurun di tahun 2025.
Tantangan dan Solusi dalam Penyerapan Tenaga Kerja
Selain Ado Gawe, Disnaker Palembang juga menjalankan program lain, seperti program magang di Jepang yang bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan IM Jepang. Namun, tantangan masih ada. Rediyan Deddy sebelumnya menyebutkan bahwa banyak pencari kerja, terutama lulusan universitas, cenderung selektif dalam memilih pekerjaan, seringkali mempertimbangkan upah yang ditawarkan. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pengangguran.
Selain itu, kurangnya keterampilan (skill) pada lulusan SMA juga menjadi kendala. Banyak lulusan SMA yang kesulitan bersaing di pasar kerja karena kurangnya keahlian. Oleh karena itu, peningkatan keahlian melalui pelatihan-pelatihan menjadi solusi yang penting untuk diprioritaskan. Disnaker Palembang berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi angka pengangguran di kota Palembang.
Kesimpulan: Ado Gawe dan Upaya Menurunkan Angka Pengangguran
Program Ado Gawe merupakan contoh nyata inovasi dalam mengatasi masalah pengangguran. Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, program ini berhasil menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan dengan cara yang efisien dan mudah diakses. Meskipun tantangan masih ada, komitmen Disnaker Palembang dalam menjalankan berbagai program dan pelatihan menunjukkan upaya serius dalam menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Palembang. Keberhasilan Ado Gawe dalam menyerap 200 pekerja menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi dapat memberikan dampak positif yang signifikan.