PROPER Pacu Pertumbuhan Eco-inovasi 47 Persen di 2024: Penghematan Energi hingga Triliunan Rupiah
Program PROPER berhasil mendorong pertumbuhan eco-inovasi hingga 47 persen di 2024, menghasilkan penghematan energi dan penurunan emisi signifikan serta kontribusi terhadap SDGs.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan keberhasilan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) pada tahun 2024. Program ini telah menghasilkan lonjakan signifikan dalam jumlah eco-inovasi, mencapai 1.762 inovasi atau meningkat 47 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini diiringi dengan dampak positif yang luas, termasuk penghematan energi, penurunan emisi, dan kontribusi besar terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, dalam Anugerah Lingkungan PROPER di Jakarta pada Senin, menyatakan bahwa "Pada tahun 2024 tercatat 1.762 eco-inovasi telah dilahirkan oleh perusahaan. Jumlah inovasi ini juga meningkat sebesar 47 persen dari tahun sebelumnya." Keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan melalui program pemberdayaan masyarakat.
Berbagai pencapaian signifikan berhasil diraih berkat eco-inovasi tersebut. Di antaranya adalah penghematan energi sebesar 443,92 juta GJ, penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 139,81 juta ton CO2eq, penurunan emisi konvensional sebesar 23,73 juta ton, reduksi Limbah B3 mencapai 106,79 juta ton, pengelolaan 3R untuk limbah Non B3 senilai 52,89 juta ton, dan efisiensi penggunaan air sebesar 472,91 juta m³. Angka-angka ini menunjukkan dampak nyata dari program PROPER terhadap pelestarian lingkungan.
Dampak Positif PROPER terhadap Lingkungan dan Masyarakat
Hanif Faisol Nurofiq menekankan bahwa PROPER tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif. "Upaya perbaikan kinerja pengelolaan lingkungan juga berdampak positif terhadap masyarakat. Pada tahun 2024 ini tercatat dana Rp1,71 triliun kegiatan pemberdayaan telah bergulir di masyarakat," tambahnya. Jumlah ini meningkat sebesar 9,25 persen dari tahun sebelumnya, menunjukkan peningkatan signifikan dalam investasi sosial.
PROPER juga berkontribusi besar terhadap pencapaian SDGs. Pada tahun 2024, tercatat 25.966 kegiatan yang terkait langsung dengan pencapaian SDGs. Hal ini menunjukkan komitmen PROPER dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang berdampak luas bagi masyarakat dan lingkungan.
KLHK menjelaskan bahwa PROPER membina perusahaan agar selalu mematuhi peraturan perundangan, menerapkan Life Cycle Assessment (LCA), menciptakan inovasi sosial, mengevaluasi dengan Social Return on Investment (SROI), dan mengimplementasikan Green Leadership. Dengan demikian, PROPER tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga memastikan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Strategi dan Implementasi PROPER
Menurut KLHK, PROPER merupakan instrumen utama dalam pengendalian dampak lingkungan industri selama lebih dari dua dekade. Kriteria penilaiannya terus berkembang dengan pendekatan yang semakin inovatif dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan komitmen KLHK dalam meningkatkan efektivitas program dan adaptasi terhadap tantangan lingkungan yang terus berkembang.
Keberhasilan PROPER dalam mendorong pertumbuhan eco-inovasi dan dampak positifnya terhadap lingkungan dan masyarakat menunjukkan pentingnya program ini dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan terus meningkatkan inovasi dan adaptasi, PROPER diharapkan dapat terus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Program ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mencapai tujuan lingkungan yang lebih besar. Dengan bekerja sama, pemerintah dan perusahaan dapat menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan lingkungan yang kompleks.
Ke depan, PROPER diharapkan dapat terus meningkatkan dampaknya dengan memperluas jangkauan dan meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Dengan demikian, Indonesia dapat terus bergerak menuju pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.