Psikolog UI: Tawarkan Bantuan Konkret Saat Musibah, Bukan Kata-Kata Penghibur
Psikolog Livia Iskandar menekankan pentingnya menawarkan bantuan konkret dan empati kepada korban bencana, bukan kata-kata penghibur yang belum tentu dibutuhkan, serta menghormati privasi mereka.
![Psikolog UI: Tawarkan Bantuan Konkret Saat Musibah, Bukan Kata-Kata Penghibur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/21/000208.184-psikolog-ui-tawarkan-bantuan-konkret-saat-musibah-bukan-kata-kata-penghibur-1.jpg)
Jakarta, 20 Januari 2024 - Psikolog Universitas Indonesia, Livia Iskandar M.Sc., menyoroti pentingnya memberikan bantuan yang tepat saat berhadapan dengan korban bencana. Alih-alih memberikan solusi berdasarkan asumsi, pendekatan yang lebih efektif adalah bertanya, "Apa yang bisa saya bantu?" Hal ini ditekankan Livia dalam wawancara dengan ANTARA pada Senin lalu.
Livia, yang juga bertugas di Yayasan Pulih, menekankan perlunya empati dan pemahaman terhadap situasi korban. Bayangkan diri kita berada di posisi mereka yang kehilangan harta benda; dari situlah kita dapat memahami kebutuhan mereka dan menawarkan bantuan yang relevan, hanya jika diminta. Memberikan bantuan tanpa memahami kebutuhan korban justru dapat kontraproduktif.
Lebih lanjut, Livia mengingatkan agar kita menghindari memberikan kata-kata penghiburan yang justru dapat menambah beban emosi korban, terutama dalam situasi darurat. "Mendengarkan dengan empati dan mencari tahu bagaimana kita bisa membantu sesuai kebutuhan mereka jauh lebih efektif daripada memberikan ceramah," ujarnya. Bantuan konkret, atau menghubungkan mereka dengan layanan yang dibutuhkan, jauh lebih bermakna.
Dalam situasi berduka, sentuhan fisik seperti menggenggam tangan atau merangkul (jika memang dekat) bisa menjadi bentuk dukungan yang berarti, asalkan diizinkan. Namun, penting untuk selalu menghormati ruang pribadi korban. Jangan mengambil foto atau memasuki lokasi kejadian tanpa izin.
Menunjukkan rasa hormat terhadap korban bencana juga berarti menghargai privasi mereka. Jika tidak bisa memberikan bantuan secara langsung, penggalangan dana dapat menjadi alternatif untuk meringankan beban mereka. "Kita harus menunjukkan rasa hormat pada mereka yang kehilangan dan terdampak negatif," tegas Livia. Menghormati privasi adalah bagian penting dari menunjukkan empati dan dukungan.
Kesimpulannya, memberikan bantuan saat musibah bukan sekadar soal niat baik, tetapi juga tentang bagaimana bantuan tersebut diberikan. Prioritaskan bantuan yang konkret dan sesuai kebutuhan korban, dengarkan mereka, hormati privasi mereka, dan jangan ragu untuk menggalang dana jika memang memungkinkan.