PT SSE Dorong Transformasi Militer RI Lewat Kendaraan Lapis Baja P2 Tiger
PT Sentra Surya Ekajaya (PT SSE) luncurkan APC P2 Tiger 4x4, kendaraan lapis baja buatan dalam negeri yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan militer Indonesia dan siap bersaing di pasar internasional.
Tangerang, 23 Januari 2024 - PT Sentra Surya Ekajaya (PT SSE), perusahaan manufaktur kendaraan lapis baja, gencar mendukung transformasi alat tempur militer Indonesia. Langkah ini ditandai dengan peluncuran APC P2 Tiger 4x4, sebuah kendaraan lapis baja canggih karya anak bangsa. Kehadiran P2 Tiger diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pertahanan dalam negeri, tetapi juga melambungkan nama Indonesia di pasar internasional.
David Hartalan, General Manager Operasional PT SSE, menyatakan optimisme perusahaan dalam menghadapi persaingan global. Menurutnya, P2 Tiger dirancang dengan mengutamakan kualitas dan memenuhi standar pertahanan internasional. "Kami yakin produk anak bangsa ini bisa berpartisipasi di kancah internasional karena produk ini kita yang desain, mengutamakan kualitas, rancang bangunnya dengan baik," ujar David.
Komitmen PT SSE sejalan dengan strategi Kementerian Pertahanan RI untuk meningkatkan penggunaan produk lokal dalam industri pertahanan. Hal ini sekaligus memperkuat kedaulatan teknologi pertahanan Indonesia dan membuka peluang ekspor. PT SSE berharap dapat memperoleh proyek-proyek yang lebih besar lagi seiring dengan peningkatan kemampuan produknya.
P2 Tiger, hasil kolaborasi PT SSE dengan Texelis (perusahaan spesialis mobilitas asal Prancis), diproduksi sepenuhnya di fasilitas PT SSE di Tangerang, Banten. CEO PT SSE, Eka Suryajaya, menyebut P2 Tiger dirancang khusus untuk Angkatan Darat Indonesia dan pasar internasional. "Kami bangga mempersembahkan P2 Tiger, kendaraan lapis baja yang menunjukkan kemampuan manufaktur dalam negeri. Kolaborasi kami dengan Texelis telah memungkinkan kami mengembangkan kendaraan dengan performa dan perlindungan maksimal," katanya.
Kendaraan lapis baja seberat 18 ton ini memiliki sejumlah keunggulan. Pertama, proteksi balistik tinggi yang memenuhi standar STANAG 4569 level 2 hingga 4. Kedua, mobilitas superior berkat platform mobilitas Celeris dari Texelis, mesin 375 HP dari Cummins, transmisi otomatis 6 kecepatan dari Allison, dan sistem suspensi independen. Ketiga, fleksibilitas operasional tinggi karena konfigurasi modularnya yang dapat diubah fungsinya menjadi transportasi logistik, pos komando, kendaraan tempur infanteri, atau ambulans. Keempat, efisiensi logistik karena dua unit P2 Tiger dapat diangkut menggunakan pesawat A400M.
Eka Suryajaya menekankan pentingnya kolaborasi ini. "P2 Tiger adalah kendaraan pertama kami yang mengintegrasikan solusi mobilitas Celeris dari Texelis. Ini adalah pencapaian besar bagi kami dan simbol keberhasilan transfer teknologi serta kerja sama yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Prancis," jelasnya. P2 Tiger menjadi bukti nyata komitmen PT SSE dalam mengembangkan kendaraan lapis baja modern dengan tetap mempertahankan identitas lokal.
Dengan peluncuran P2 Tiger, PT SSE tidak hanya berkontribusi pada modernisasi militer Indonesia, tetapi juga menunjukkan potensi industri pertahanan dalam negeri untuk bersaing di pasar global. Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong perkembangan industri pertahanan lainnya di Indonesia.