Indonesia-Prancis Jalin Kerja Sama Produksi Kendaraan Pertahanan
Kementerian Pertahanan Indonesia mendukung penuh kolaborasi antara PT SSE dan Texelis Prancis dalam memproduksi kendaraan lapis baja P2 Tiger, guna meningkatkan kemampuan pertahanan dalam negeri dan mendorong penggunaan produk lokal.

Kerja sama produksi kendaraan pertahanan antara Indonesia dan Prancis resmi dimulai. Kementerian Pertahanan RI menyatakan dukungan penuh terhadap kolaborasi antara PT Sentra Surya Ekajaya (SSE) Indonesia dan Texelis Prancis. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan produksi sistem persenjataan utama untuk militer Indonesia. Peluncuran kendaraan lapis baja P2 Tiger 4x4 hasil kerja sama ini dilakukan di Tangerang, Banten, pada 23 Januari.
P2 Tiger: Kendaraan Taktis Canggih Buatan Bersama
P2 Tiger, sebuah kendaraan lapis baja 4x4, dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan TNI AD. Mayor Jenderal Piek Budyakto, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, menekankan dukungan penuh pemerintah terhadap inisiatif ini. Ia menambahkan, pemerintah berkomitmen memperkuat ekosistem industri pertahanan melalui kebijakan yang mendukung inovasi, kemitraan internasional, dan pengembangan teknologi lokal.
Dorongan Peningkatan Produk Pertahanan Dalam Negeri
Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, yang mendorong penggunaan produk dalam negeri oleh pengguna akhir, termasuk TNI. Saat ini, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di sektor alat pertahanan dan keamanan masih sekitar 40 persen, jauh dari target 70 persen. Pemerintah optimistis target tersebut dapat tercapai, terutama setelah berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja tahun 2019.
Teknologi dan Keunggulan P2 Tiger
P2 Tiger, yang diproduksi di pabrik PT SSE di Tangerang, merupakan kendaraan pengangkut personel dengan bobot 18 ton. PT SSE melakukan perakitan penuh, dibantu Texelis—perusahaan Prancis yang memproduksi Serval 4x4 APC untuk Angkatan Darat Prancis—untuk integrasi platform mobilitasnya. Dibandingkan pendahulunya, P2 Tiger memiliki tenaga mesin lebih besar, kapasitas dan ruang lebih luas, serta manuver lebih baik berkat suspensi independennya. Kendaraan ini juga memiliki perlindungan STANAG 4569 level 2 hingga 4, tergantung konfigurasi, dengan berat kosong 14 ton.
Manfaat Kerja Sama untuk Indonesia
Kerja sama ini tidak hanya meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri pertahanan dalam negeri. Adopsi teknologi dari negara maju seperti Prancis, dikombinasikan dengan kemampuan lokal PT SSE, diharapkan dapat mempercepat pencapaian target TKDN 70 persen. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat kemandirian pertahanan Indonesia.
Kesimpulan
Kolaborasi antara Indonesia dan Prancis dalam produksi kendaraan lapis baja P2 Tiger menandai langkah signifikan dalam pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Dukungan pemerintah dan inovasi teknologi diharapkan dapat mendorong peningkatan TKDN dan memperkuat kemampuan pertahanan Indonesia di masa depan.