Puluhan Warga Tasikmalaya Demam, Dinkes Turun Tangan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya menyelidiki kasus puluhan warga di Kecamatan Manonjaya yang mengalami sakit serentak dengan gejala demam, nyeri otot, dan kesulitan berjalan, diduga Chikungunya atau DBD.
Puluhan warga di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mendadak jatuh sakit. Gejala yang dialami hampir sama: demam tinggi, nyeri otot, dan kesulitan berjalan. Peristiwa ini terjadi sejak hampir satu minggu lalu dan langsung ditangani oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya.
Tim medis Dinkes langsung diterjunkan ke lapangan untuk menyelidiki penyebabnya. Mereka melakukan pemeriksaan langsung kepada para pasien, melakukan rapid test, serta menginspeksi lingkungan sekitar untuk mengidentifikasi potensi sumber penyakit. Kepala Puskesmas Manonjaya, Mia Shopia, menyatakan bahwa upaya ini meliputi pemeriksaan lingkungan, rapid test, pemeriksaan pasien, dan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan.
Awalnya, penyakit ini diduga sebagai Chikungunya, mengingat adanya riwayat penyakit serupa di daerah tersebut. Namun, hasil rapid test untuk Chikungunya menunjukkan hasil negatif. Seorang dokter dari tim Dinkes, dr. Anggi Dewi Setiawati, mengonfirmasi hal ini. "Kita lakukan rapid test ternyata negatif chikungunya" ujarnya.
Meskipun rapid test Chikungunya negatif, kemiripan gejala dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi pertimbangan. Tim medis pun memeriksa lingkungan sekitar untuk mendeteksi keberadaan jentik nyamuk, sebagai upaya pencegahan DBD. "Gejalanya DBD kan mirip gitu, ada demam, namun tentu harus dibuktikan dengan uji laboratorium," jelas dr. Anggi.
Jumlah warga yang sakit mencapai puluhan orang, tersebar di Desa Kamulyan dan Desa Gunajaya. Kepala Desa Kamulyan, Jajang Jamara, melaporkan terdapat 37 warganya yang mengalami gejala serupa: demam tinggi, pusing, nyeri otot, dan kesulitan berjalan. "Untuk penyebabnya kami belum tahu, tetapi kata warga dulu ada riwayat pernah chikungunya, namun kami masih menunggu penjelasan medis," kata Jajang.
Hingga saat ini, penyebab pasti penyakit yang menyerang warga Manonjaya belum dapat dipastikan. Pemeriksaan laboratorium masih diperlukan untuk memastikan diagnosis yang tepat, apakah Chikungunya, DBD, atau penyakit lainnya. Dinkes Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya untuk menyelidiki lebih lanjut dan memberikan penanganan medis yang tepat kepada para pasien.
Kesimpulannya, kejadian ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit menular dan perlunya kerjasama antara masyarakat dan instansi kesehatan dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit.