Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa: Cetak Biru Nasional Perlindungan Anak?
Yayasan Peduli Anak hampir menyelesaikan pembangunan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, NTB, yang diharapkan menjadi model nasional perlindungan anak berbasis komunitas.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Pusat Kesejahteraan Anak (PKA) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dibangun Yayasan Peduli Anak, hampir rampung dan siap menjadi model nasional perlindungan anak. Pendiri Yayasan Peduli Anak, Chaim Joel Fetter, menyatakan hal ini dalam keterangan resmi pada Selasa, 29 April. Pembangunan yang memakan waktu hampir lima tahun ini bertujuan memberikan perlindungan dan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak rentan di Indonesia, khususnya di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Model keberlanjutan dan keterlibatan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan PKA ini.
PKA Sumbawa dirancang untuk memberikan solusi komprehensif bagi anak-anak yang membutuhkan. Fasilitas yang lengkap, mulai dari rumah tinggal, sekolah, masjid, klinik kesehatan, sport center, hingga kebun organik, menunjukkan komitmen yayasan dalam memberikan kehidupan yang layak. Dengan kapasitas menampung 150 anak penuh waktu dan 150 anak sebagai siswa harian, PKA ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi anak-anak di desa-desa sekitar.
Meskipun pembangunan fisik hampir selesai (95 persen), masih ada satu tantangan yang perlu diatasi sebelum PKA beroperasi penuh, yaitu pengadaan ranjang dan perabot rumah tangga. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk donasi publik dan kontribusi perusahaan, telah membantu mewujudkan proyek ini hingga tahap ini. Yayasan Peduli Anak berharap PKA Sumbawa dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya perlindungan anak.
Model Perlindungan Anak Berbasis Komunitas
PKA Sumbawa dibangun dengan pendekatan yang menekankan keberlanjutan dan keterlibatan masyarakat lokal. Hal ini memastikan bahwa pusat kesejahteraan ini tidak hanya menjadi solusi sementara, tetapi juga bagian integral dari komunitas setempat. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan akan tercipta rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keberlangsungan PKA.
Fasilitas yang tersedia di PKA Sumbawa sangat lengkap dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak-anak secara holistik. Selain tempat tinggal, anak-anak juga akan mendapatkan pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang memadai, makanan bergizi, dan dukungan psikososial yang terpadu. Ketersediaan dapur umum dengan kapasitas 900 porsi makanan per hari dan sport center menunjukkan komitmen untuk memberikan kehidupan yang layak dan seimbang bagi anak-anak.
Model PKA Sumbawa ini diharapkan dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia yang memiliki permasalahan serupa. Dengan keberhasilannya, pendekatan ini dapat menjadi acuan bagi LSM, komunitas, dan pemerintah dalam membangun sistem perlindungan anak yang lebih efektif dan berkelanjutan. Keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam keberhasilan model ini.
Yayasan Peduli Anak berharap agar model ini dapat diadopsi di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi yayasan untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik bagi seluruh anak-anaknya.
Tantangan dan Harapan
Meskipun hampir rampung, PKA Sumbawa masih membutuhkan dukungan untuk melengkapi fasilitasnya, khususnya ranjang dan perabot rumah tangga. Yayasan Peduli Anak mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan tersebut agar PKA dapat segera beroperasi secara penuh dan memberikan manfaat bagi anak-anak yang membutuhkan.
Lebih dari 8.000 orang Indonesia telah menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan donasi. Dukungan ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan anak dan harapan agar PKA Sumbawa dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Partisipasi dari perusahaan nasional dan multinasional juga turut berkontribusi dalam keberhasilan proyek ini.
Dengan dukungan yang berkelanjutan, PKA Sumbawa diharapkan dapat menjadi pusat kesejahteraan anak yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi kehidupan anak-anak di Sumbawa dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Semoga pusat ini dapat menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam melindungi anak-anaknya.
Untuk informasi lebih lanjut atau untuk berkontribusi, masyarakat dapat mengunjungi situs resmi yayasan di pedulianak.org.
"Bukan hanya tentang Sumbawa. Ini tentang bagaimana Indonesia bisa lebih baik untuk semua anaknya," kata Fetter.