Bali Rancang Sekolah Rakyat di Karangasem untuk Siswa Miskin, Mirip SMA Bali Mandara
Disdikpora Bali berencana membangun Sekolah Rakyat di Karangasem untuk siswa miskin, dengan konsep asrama dan biaya pendidikan ditanggung pemerintah, ditargetkan beroperasi pada 2026.

Denpasar, 7 Mei 2024 - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bali tengah merancang pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Karangasem untuk membantu anak-anak kurang mampu mengakses pendidikan. Rencana ini diungkapkan Kepala Disdikpora Bali, KN Boy Jayawibawa, dalam konferensi pers di Denpasar pada Rabu lalu. Pembangunan sekolah ini merupakan bagian dari program pemerintah pusat, yang akan mencakup jenjang pendidikan dasar, menengah pertama, dan menengah atas.
Lokasi pembangunan Sekolah Rakyat di Karangasem masih dalam tahap peninjauan. "Sedang diusulkan satu Sekolah Rakyat, mudah-mudahan nanti bisa. Kalau sudah ditinjau oleh pusat, itu bisa nanti dijadikan Sekolah Rakyat," jelas Boy Jayawibawa. Proses pembangunan akan dilakukan secara bertahap, termasuk tahap pemeriksaan dan memastikan siswa yang tepat sasaran mendapatkan pendidikan.
Anggaran pembangunan dan operasional Sekolah Rakyat akan bersumber dari pemerintah pusat. Disdikpora Bali saat ini tengah mencari lahan milik pemerintah provinsi seluas 5 hingga 10 hektare yang sesuai untuk pembangunan sekolah tersebut. Proses pencarian lahan dan pembangunan sekolah ini membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang.
Sekolah Rakyat: Pendidikan Gratis untuk Siswa Miskin
Sekolah Rakyat yang direncanakan di Karangasem ini akan mengikuti konsep serupa dengan SMA Bali Mandara. Artinya, sekolah ini akan menyediakan asrama bagi siswa, serta menanggung biaya makan dan kebutuhan lainnya. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Disdikpora Bali, yang menyatakan bahwa sekolah ini diprioritaskan untuk anak-anak kurang mampu, sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan biaya sekolah.
"Kalau Sekolah Rakyat itu kan sekolah yang memang ada asramanya, kemudian sekolah yang diperuntukkan untuk anak-anak siswa miskin, kemudian mereka diberikan mulai asrama, makan, dan sebagainya, itu sedang kami usulkan, kurang lebih sama seperti itu (SMA Bali Mandara)," ujar Boy Jayawibawa. Konsep ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Karangasem.
Dengan adanya asrama, siswa dari berbagai daerah di Karangasem dapat mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat tanpa perlu khawatir dengan biaya transportasi dan tempat tinggal. Hal ini akan sangat membantu anak-anak yang tinggal di daerah terpencil atau yang keluarganya memiliki keterbatasan ekonomi.
Target Operasional dan Kapasitas Siswa
Disdikpora Bali menargetkan Sekolah Rakyat di Karangasem dapat beroperasi pada tahun 2026. Saat ini, pihaknya masih fokus pada proses perencanaan dan pengadaan lahan. Setelah lahan tersedia, proses pembangunan sekolah dapat dimulai. Pihak Disdikpora Bali juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kelancaran proses pembangunan dan operasional sekolah.
Kapasitas siswa yang dapat ditampung oleh Sekolah Rakyat masih dalam tahap perencanaan. Namun, Disdikpora Bali berkomitmen untuk memastikan sekolah ini dapat menampung sebanyak mungkin siswa miskin di Karangasem. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Selain itu, Disdikpora Bali juga akan memastikan kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat setara dengan sekolah-sekolah lain. Kurikulum yang diajarkan akan sesuai dengan standar nasional, dan guru-guru yang mengajar akan memiliki kualifikasi yang memadai. Dengan demikian, para siswa dapat memperoleh pendidikan yang berkualitas dan berkesempatan untuk meraih cita-cita mereka.
Pembangunan Bertahap dan Seleksi Siswa
Proses pembangunan Sekolah Rakyat akan dilakukan secara bertahap. Tahap awal akan difokuskan pada pencarian lahan dan penyelesaian perizinan. Setelah lahan tersedia dan perizinan selesai, tahap selanjutnya adalah pembangunan fisik sekolah. Proses ini akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk kontraktor dan pengawas pembangunan.
Setelah sekolah selesai dibangun, tahap selanjutnya adalah seleksi siswa. Disdikpora Bali akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan bahwa siswa yang diterima adalah siswa yang benar-benar membutuhkan bantuan. Proses seleksi akan dilakukan secara transparan dan adil, sehingga semua siswa berkesempatan untuk mendapatkan pendidikan di Sekolah Rakyat.
Presiden Prabowo memberikan arahan agar sekolah ini diutamakan bagi anak-anak kurang mampu. Oleh karena itu, Disdikpora Bali akan memprioritaskan siswa dari keluarga kurang mampu dalam proses penerimaan siswa. Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu di Karangasem.
Dengan adanya Sekolah Rakyat di Karangasem, diharapkan dapat meningkatkan angka partisipasi pendidikan di daerah tersebut dan memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak kurang mampu untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas. Program ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.