Sekolah Rakyat: Prabowo dan Menteri Bahas Strategi Pembangunan 200 Sekolah Khusus
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat membahas percepatan pembangunan Sekolah Rakyat, menargetkan 200 sekolah baru tahun ini dan memastikan setiap kabupaten memiliki setidaknya satu sekolah pada 2029.

Presiden Prabowo Subianto beserta beberapa menteri Kabinet Merah Putih mengadakan rapat di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (24/3) untuk membahas persiapan pengembangan Sekolah Rakyat, program sekolah khusus bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Rapat tersebut membahas strategi percepatan pembangunan sekolah yang bertujuan untuk pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, pemerintah berkomitmen untuk membangun sekolah-sekolah ini di setiap daerah yang membutuhkan, guna mewujudkan hak setiap warga negara atas pendidikan yang lebih baik. Pemerintah pusat akan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyediakan lahan atau bangunan untuk pembangunan Sekolah Rakyat.
Hal ini ditegaskan pula oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang menyatakan beberapa kepala daerah telah mengusulkan lokasi potensial untuk pembangunan sekolah tersebut. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan program Sekolah Rakyat ini.
Persiapan Pembangunan Sekolah Rakyat
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menjelaskan beberapa hal yang akan disampaikan kepada Presiden Prabowo, mulai dari kesiapan fasilitas dan infrastruktur, hingga penerimaan siswa dan perekrutan guru. Pemerintah pusat telah mengidentifikasi lebih dari 200 lokasi potensial, termasuk aset milik Kementerian Sosial dan lokasi yang diusulkan oleh pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
Dari total lokasi yang diidentifikasi, terdiri dari bangunan dan lahan kosong. Setelah dilakukan penilaian, sebanyak 53 lokasi dinyatakan siap untuk program ini, sebagian besar merupakan aset milik Kementerian Sosial. Proses seleksi lokasi dilakukan secara cermat untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan aksesibilitas.
Sebelumnya, dalam rapat kabinet pleno pada 21 Maret 2025, Presiden Prabowo mengumumkan target pembangunan 200 sekolah berasrama tingkat SD, SMP, dan SMA di bawah program Sekolah Rakyat pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, 53 sekolah ditargetkan diresmikan dalam tiga bulan ke depan.
Target Pembangunan Sekolah Rakyat
Presiden Prabowo menekankan bahwa target 200 sekolah per tahun ini akan berkelanjutan. Pemerintah bertujuan untuk membangun 200 Sekolah Rakyat setiap tahunnya, sehingga setiap kabupaten memiliki setidaknya satu sekolah pada akhir masa jabatannya di tahun 2029. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan upaya nyata pemerintah untuk mewujudkan pemerataan akses pendidikan di Indonesia. Dengan adanya sekolah-sekolah ini, diharapkan anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat mengenyam pendidikan yang layak dan berkualitas, sehingga memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan program ini.
Langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah dalam mempersiapkan program Sekolah Rakyat meliputi:
- Identifikasi lebih dari 200 lokasi potensial.
- Penilaian dan seleksi 53 lokasi yang siap digunakan.
- Koordinasi dengan pemerintah daerah dalam penyediaan lahan dan bangunan.
- Persiapan fasilitas dan infrastruktur.
- Perencanaan penerimaan siswa dan perekrutan guru.
Dengan komitmen dan kerja keras semua pihak, diharapkan program Sekolah Rakyat dapat berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan, memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.