Menkeu Buka Peluang Swasta dan Masyarakat Dukung Program Sekolah Rakyat
Menteri Keuangan membuka peluang pendanaan Program Sekolah Rakyat dari sektor swasta dan masyarakat untuk mendukung program pendidikan inklusif dan merata yang dicanangkan pemerintah.

Jakarta, 30 April 2024 - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengumumkan kabar baik bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Pendanaan Program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif Presiden Prabowo Subianto, tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sri Mulyani secara tegas menyatakan kesiapan pemerintah untuk menerima dukungan pendanaan dari masyarakat dan sektor swasta. Hal ini disampaikan langsung oleh beliau saat memenuhi panggilan Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta.
Pernyataan Menkeu ini memberikan angin segar bagi upaya pemerataan akses pendidikan di Indonesia. Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan dunia usaha, diharapkan program Sekolah Rakyat dapat berjalan lebih optimal dan menjangkau lebih banyak anak Indonesia yang membutuhkan. Sri Mulyani menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan merata, menjadikan Program Sekolah Rakyat sebagai contoh nyata dari komitmen tersebut.
Selain membahas Program Sekolah Rakyat, Sri Mulyani juga melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat, di mana beliau melobi kebijakan ekonomi Presiden Trump. Kedua agenda ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan perekonomian Indonesia secara beriringan. Kunjungan ke AS dan inisiatif Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata bahwa pemerintah serius dalam membangun masa depan bangsa.
Program Sekolah Rakyat: Kolaborasi untuk Pendidikan Inklusif
Program Sekolah Rakyat, yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran ini, telah menyiapkan 53 lokasi dengan fasilitas lengkap. Fasilitas tersebut meliputi bangku, tempat tidur siswa, dan fasilitas pendukung lainnya yang menjamin kenyamanan dan kelancaran proses belajar mengajar. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menambahkan bahwa hingga saat ini hampir 300 daerah telah mengusulkan pendirian Sekolah Rakyat di wilayahnya.
Proses penentuan lokasi dilakukan melalui survei oleh Kementerian PUPR. Jumlah titik pembangunan pun berpotensi bertambah, bahkan hingga mencapai 100 titik, tergantung hasil survei dalam dua pekan ke depan. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan kesigapan pemerintah dalam merespon kebutuhan masyarakat akan akses pendidikan yang lebih baik.
Pemerintah juga telah memulai rekrutmen guru dengan skema yang melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) penuh maupun paruh waktu, serta lulusan Program Pendidikan Profesi Guru. Kurikulum pun sedang dalam tahap finalisasi oleh tim yang dipimpin Prof. Muhammad Nuh, dengan pelatihan tambahan direncanakan mulai Juni mendatang.
Program ini secara khusus menyasar siswa dari kelompok paling miskin (desil 1), termasuk yang masuk kategori miskin ekstrem. Untuk memastikan ketepatan sasaran, pemerintah akan melakukan kunjungan langsung ke rumah calon siswa. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjangkau kelompok masyarakat yang paling membutuhkan bantuan.
Spesifikasi Sekolah Rakyat dan Target Pembangunan
Sekolah Rakyat dirancang dengan standar yang tinggi. Setiap sekolah akan dibangun di lahan seluas minimal 8 hektare, mampu menampung 1.000 siswa jenjang SD, SMP, dan SMA. Fasilitas pendukung lainnya juga disediakan, termasuk perumahan guru dan fasilitas olahraga. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif.
Pemerintah menargetkan pembangunan 200 titik Sekolah Rakyat tahun ini. Sebanyak 100 titik akan dibiayai dari APBN, sementara 100 titik lainnya diharapkan mendapat dukungan dari partisipasi swasta. Target awal, sebanyak 53 titik diharapkan sudah mulai beroperasi pada tahun ajaran ini. Partisipasi aktif dari berbagai pihak sangat penting untuk mencapai target tersebut.
Dengan adanya dukungan dari swasta dan masyarakat, diharapkan Program Sekolah Rakyat dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak Indonesia dari keluarga kurang mampu. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan program ini dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih maju dan berpendidikan.