Sekolah Rakyat: Solusi Pendidikan, Bukan Ancaman Sekolah Umum
Program Sekolah Rakyat dipastikan tak akan mengurangi jumlah murid sekolah umum yang sudah ada, melainkan menjadi solusi pendidikan bagi anak-anak miskin dan miskin ekstrem.

Jakarta, 25 Maret 2025 - Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah dipastikan tidak akan mengambil alih murid dari sekolah-sekolah umum yang telah ada. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Selasa (25/3). Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya mereka yang belum mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan formal.
Nuh menjelaskan, tujuan utama Sekolah Rakyat adalah untuk melengkapi, bukan menggantikan, sistem pendidikan yang sudah ada. Pemerintah berupaya memastikan agar program ini berjalan beriringan dengan sekolah-sekolah umum tanpa menimbulkan persaingan yang merugikan. "Kita tidak ingin saling meniadakan dengan sekolah yang existing (sudah ada) karena dikhawatirkan kehadiran sekolah rakyat bisa menggeser atau mengambil jatah murid sekolah sudah ada. Kita tidak ingin itu, tapi saling melengkapi sehingga tidak perlu ada kekhawatiran ini menggusur atau mengambil alih murid dari sekolah yang sudah ada," tegas Nuh.
Kemensos dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) saat ini tengah memetakan lokasi-lokasi strategis untuk pendirian Sekolah Rakyat. Sebanyak 53 titik telah diidentifikasi dan akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru Juli 2025. Pemetaan ini fokus pada daerah dengan angka kemiskinan tinggi, memastikan Sekolah Rakyat hadir di lokasi yang paling dibutuhkan.
Pemetaan Kemiskinan dan Target Siswa
Proses pemetaan yang dilakukan Kemensos dan Kemendikdasmen sangat detail. Mereka tidak hanya melihat jumlah penduduk miskin secara keseluruhan, tetapi juga memperhatikan kelompok usia anak-anak sekolah. "Kita sedang memetakan di sekitar lokasi titik tadi itu, berapa jumlah total kemiskinan sesuai dengan strata usianya. Kalau usia SD banyak, tentu juga nanti akan didirikan SD, dan pastinya untuk (menyasar) yang tidak sekolah," jelas Nuh.
Data Angka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkan masih ada celah dalam akses pendidikan di Indonesia. Meskipun APK untuk jenjang SMA mencapai 80 persen, masih ada 20 persen anak yang belum berkesempatan melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang tersebut. Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan ini, terutama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Kehadiran Sekolah Rakyat diharapkan dapat meningkatkan angka partisipasi pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang masih tertinggal. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan yang layak, tanpa memandang latar belakang ekonomi keluarga.
Kesiapan Infrastruktur dan Tenaga Pendidik
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf sebelumnya telah menyatakan bahwa 53 unit Sekolah Rakyat siap beroperasi pada tahun ajaran baru. Angka ini merupakan bagian dari lebih dari 200 usulan yang telah diterima dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagian besar lokasi Sekolah Rakyat memanfaatkan aset milik Kemensos, sementara sisanya masih dalam tahap asesmen dan pembangunan.
Saat ini, terdapat 82 lokasi lain yang sedang dalam tahap asesmen awal oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proses ini meliputi pengecekan kondisi bangunan dan kesiapan lahan untuk pembangunan baru atau renovasi. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan semua Sekolah Rakyat memiliki infrastruktur yang memadai sebelum beroperasi.
Dari sisi tenaga pendidik, proses perekrutan guru telah difinalkan oleh Satgas yang dipimpin Kemendikdasmen. Kurikulum juga telah disusun secara matang oleh Kemendikdasmen untuk memastikan kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat setara dengan sekolah-sekolah umum lainnya. Dengan demikian, Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Dengan adanya persiapan matang dari segi infrastruktur dan tenaga pendidik, Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak miskin dan miskin ekstrem di Indonesia. Program ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.