Sekolah Rakyat: Mensos Tegaskan Tanpa Seleksi, Prioritaskan Siswa Miskin Ekstrem
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan tidak ada seleksi penerimaan siswa baru di Sekolah Rakyat, program prioritas nasional yang difokuskan untuk anak-anak miskin ekstrem.

Jakarta, 15 Mei 2024 - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memberikan penegasan penting terkait penerimaan siswa baru di Sekolah Rakyat, sebuah program prioritas nasional. Beliau menyatakan bahwa tidak akan ada seleksi masuk bagi calon murid, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Jakarta pada Kamis.
Mensos menekankan, "Yang penting itu sesuai arahan Presiden ya, tanpa tes akademik. Kemudian tentu mereka berada di Desil 1 DTSEN, Desil 1 itu miskin ekstrem dan miskin." Sekolah Rakyat dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan miskin, menunjukkan komitmen pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan.
Proses penerimaan siswa Sekolah Rakyat difokuskan pada pemerataan kesempatan belajar bagi kelompok masyarakat kurang mampu. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendidikan di Indonesia dan membuka jalan bagi anak-anak kurang mampu untuk meraih cita-cita.
Tahapan Pendaftaran dan Verifikasi
Meskipun tanpa tes akademik, calon murid tetap melalui beberapa tahapan penting. Mensos menjelaskan bahwa calon murid dari Desil 1 akan menjalani verifikasi administrasi dan kunjungan lapangan. Proses ini melibatkan pendamping sosial, Dinas Sosial, dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan keakuratan data dan kelayakan calon siswa.
Setelah verifikasi administrasi dinyatakan memenuhi syarat, calon murid akan menjalani pemeriksaan kesehatan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka siap mengikuti masa orientasi dan matrikulasi. Kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga dijalin untuk menangani calon murid dengan penyakit tertentu.
Mensos menambahkan, "Ya karena ini sekolah berasrama, maka yang memiliki penyakit menular bukan terus tidak diterima. Ini kami akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan mereka bisa diobati dan disembuhkan. Kalau sudah sembuh, nanti tentu bisa ikut proses belajar mengajar di sekolah." Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan semua anak mendapatkan kesempatan pendidikan yang layak.
Dukungan Penuh dari Kementerian Terkait
Rapat koordinasi yang dihadiri oleh berbagai kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian PANRB, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, BKN, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), menunjukkan dukungan penuh terhadap percepatan pelaksanaan program Sekolah Rakyat. Kerja sama antar kementerian ini diharapkan dapat memastikan kelancaran program dan tercapainya tujuan program.
Komitmen bersama untuk mendukung percepatan program prioritas nasional ini sangat penting. Dengan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan Sekolah Rakyat dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia.
Program Sekolah Rakyat merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh anak Indonesia, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga miskin ekstrem dan miskin. Dengan menghilangkan seleksi akademik, program ini membuka peluang yang lebih luas bagi anak-anak kurang mampu untuk mengenyam pendidikan formal.