Mensos: Seleksi Administrasi Calon Siswa Sekolah Rakyat Dimulai
Menteri Sosial (Mensos) telah memulai seleksi administrasi calon siswa Sekolah Rakyat yang ditargetkan menampung 1000 siswa dari keluarga kurang mampu, dengan proses yang meliputi verifikasi data, survei lapangan, dan cek kesehatan.

Bandarlampung, 12 Mei 2024 - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengumumkan dimulainya tahap seleksi administrasi bagi calon siswa Sekolah Rakyat di berbagai daerah. Program Sekolah Rakyat ini, yang dicanangkan untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, menargetkan penerimaan sekitar 1.000 siswa dari keluarga kurang mampu. Proses seleksi ini memastikan akses pendidikan bagi mereka yang membutuhkan, sesuai arahan Presiden.
Mensos Yusuf menjelaskan bahwa seluruh calon siswa wajib terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan termasuk dalam desil 1, yang berarti berasal dari kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan terendah. Hal ini memastikan bantuan pendidikan tepat sasaran dan merata bagi masyarakat yang membutuhkan.
Proses seleksi ini melibatkan beberapa tahapan penting. Setelah verifikasi data administrasi, tim yang terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Dinas Sosial kabupaten/kota dan provinsi, serta Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan kunjungan rumah untuk melakukan survei lapangan. Langkah ini bertujuan untuk memvalidasi data dan memastikan kelayakan calon siswa.
Tahapan Seleksi dan Persiapan Pembelajaran
Setelah proses administrasi dan survei lapangan selesai, dan calon siswa dinyatakan lolos, kepala daerah akan menandatangani persetujuan. Dokumen persetujuan ini kemudian akan dikirim ke Kementerian Sosial untuk penetapan resmi calon siswa sebagai siswa Sekolah Rakyat. Proses ini menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam seleksi.
Bagi calon siswa yang telah lulus seleksi administrasi dan survei lapangan, tahap selanjutnya adalah pemeriksaan kesehatan. Setelah itu, proses penerimaan siswa akan berjalan seperti biasa. Terdapat perbedaan signifikan dalam proses penerimaan siswa Sekolah Rakyat, yaitu tidak adanya tes akademik.
Penghapusan tes akademik digantikan dengan proses matrikulasi dan orientasi. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa beradaptasi dengan metode pembelajaran di Sekolah Rakyat dan mempersiapkan mereka dengan lebih baik. Kurikulum Sekolah Rakyat sendiri akan disusun oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Salah satu fokus utama Sekolah Rakyat adalah penguatan kemampuan Bahasa Inggris dan Matematika. Hal ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Pembelajaran di Sekolah Rakyat direncanakan akan dimulai pada Juli 2025.
Kriteria Calon Siswa dan Jaminan Kualitas Pendidikan
Sekolah Rakyat dirancang khusus untuk memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan kriteria yang ketat dan proses seleksi yang transparan, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Proses seleksi yang berlapis, mulai dari verifikasi data hingga survei lapangan dan pemeriksaan kesehatan, memastikan bahwa bantuan pendidikan tepat sasaran. Hal ini juga mencegah potensi penyalahgunaan program dan memastikan keadilan dalam akses pendidikan.
Kurikulum yang disusun oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menjamin standar kualitas pendidikan yang terjaga. Fokus pada penguatan Bahasa Inggris dan Matematika menunjukkan komitmen untuk mempersiapkan siswa agar mampu bersaing di masa depan.
Dengan dimulainya seleksi administrasi, harapannya program Sekolah Rakyat dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia.
Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pemerataan pendidikan dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi. Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi bagi anak-anak yang membutuhkan kesempatan belajar yang lebih baik.