Pasaman Barat Menanti Survei Lahan untuk Sekolah Rakyat
Pemkab Pasaman Barat menunggu survei lahan dari Kementerian Sosial untuk pembangunan Sekolah Rakyat (SR) guna membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu mengakses pendidikan gratis dan berasrama.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, tengah menantikan survei lahan dari Kementerian Sosial. Survei ini bertujuan untuk menentukan lokasi pembangunan Sekolah Rakyat (SR) yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Proses pengajuan proposal pembangunan SR telah dilakukan Pemkab Pasaman Barat dan kini memasuki tahap penentuan lokasi pembangunan.
Penjabat Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Doddy San Ismail, menyatakan bahwa proposal pembangunan sekolah telah diajukan lengkap ke pemerintah pusat. "Proposal permintaan pembangunan sekolah rakyat telah kita ajukan ke pemerintah pusat. Segala kelengkapan telah kita penuhi. Tinggal menunggu kepastian lahannya," ujarnya di Simpang Empat, Minggu. Beberapa lokasi lahan dengan luas 5 hingga 10 hektare telah disiapkan dan siap untuk disurvei.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan inisiatif penting yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya adalah untuk memberikan akses pendidikan yang layak dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, khususnya yang termasuk dalam kelompok desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi (DTSEN). Sekolah ini tidak hanya menyediakan pendidikan gratis, tetapi juga fasilitas asrama dan fasilitas umum lainnya untuk menunjang proses belajar mengajar.
Menunggu Kepastian Lahan untuk Sekolah Rakyat
Proses pembangunan Sekolah Rakyat di Pasaman Barat kini memasuki tahap krusial, yaitu penentuan lokasi pembangunan. Tim dari Kementerian Sosial akan melakukan survei lahan untuk memastikan kesesuaian lokasi dengan kebutuhan pembangunan sekolah. Pembangunan sekolah ini diharapkan dapat segera dimulai setelah survei lahan selesai dilakukan.
Kepala Dinas Sosial Pasaman Barat, Randy Hendrawan, menjelaskan lebih detail mengenai rencana pembangunan SR tersebut. Dalam proposal yang diajukan, Pemkab Pasaman Barat meminta pembangunan dua rombongan belajar yang terdiri dari 36 ruang belajar. Rinciannya adalah 18 ruang untuk SD, 9 ruang untuk SMP, dan 9 ruang untuk SMA. Semua fasilitas ini akan mendukung terselenggaranya pendidikan yang optimal bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Sekolah Rakyat ini dirancang sebagai program pendidikan berasrama yang memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk mengenyam pendidikan yang layak. Dengan adanya asrama, siswa dapat fokus pada pendidikan tanpa harus memikirkan kendala jarak dan biaya transportasi. Fasilitas yang lengkap dan memadai diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kehidupan para siswa.
Program Sekolah Rakyat: Langkah Strategis untuk Pemberdayaan Masyarakat
Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa program Sekolah Rakyat bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga sebuah langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat miskin. Program ini diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan dengan memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Dengan memberikan pendidikan gratis dan fasilitas asrama, program ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang unggul dan memiliki karakter kuat. Lulusan Sekolah Rakyat diharapkan tidak hanya memiliki prestasi akademik yang baik, tetapi juga memiliki kemampuan dan karakter yang tangguh untuk menjadi agen perubahan dalam keluarganya dan masyarakat sekitarnya. Mereka diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup keluarga mereka dan melepaskan diri dari jerat kemiskinan.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam upaya pemerataan pendidikan dan pemberantasan kemiskinan di Indonesia. Dengan konsep pendidikan gratis dan berasrama, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Pasaman Barat dan seluruh Indonesia.
Pembangunan Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam upaya pemerataan pendidikan dan pemberantasan kemiskinan di Indonesia. Keberhasilan program ini akan memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat.
- Pembangunan Sekolah Rakyat direncanakan terdiri dari 2 rombongan belajar.
- Tersedia 36 ruang kelas yang terdiri dari 18 ruang kelas SD, 9 ruang kelas SMP, dan 9 ruang kelas SMA.
- Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan asrama dan fasilitas umum lainnya.
- Program ini diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin (desil 1 dan 2 DTSEN).
- Pendidikan di Sekolah Rakyat gratis.
Dengan terwujudnya Sekolah Rakyat ini, diharapkan akan banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu di Pasaman Barat yang mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak dan berkualitas, sehingga dapat mengubah masa depan mereka dan keluarga mereka.