Sekolah Rakyat Jakarta: Solusi Pendidikan Gratis untuk Anak Tidak Mampu Mulai 2025
Pemerintah luncurkan Sekolah Rakyat (SR) di Jakarta pada tahun ajaran 2025/2026, menyediakan pendidikan gratis dan berasrama bagi anak-anak tidak mampu di tiga lokasi berbeda.

Program Sekolah Rakyat (SR) akan menjadi solusi bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu di DKI Jakarta. Program pendidikan gratis dan berasrama ini akan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026, berlokasi di tiga titik berbeda di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan direncanakan mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA. Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Sosial dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, menjawab tantangan kemiskinan struktural melalui akses pendidikan yang lebih baik.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko, menyatakan bahwa persiapan Sekolah Rakyat sedang dalam proses. Lokasi yang telah direncanakan meliputi Jakarta Selatan (untuk jenjang SD dan SMA) serta Sentra Handayani di Jakarta Timur (untuk jenjang SMP). Sekolah Rakyat ini didedikasikan khusus untuk siswa dari keluarga kurang mampu, memberikan mereka kesempatan pendidikan yang setara.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf sebelumnya telah menyampaikan bahwa SR merupakan inovasi sosial untuk memutus mata rantai kemiskinan. Banyak keluarga miskin terjebak dalam siklus kemiskinan karena minimnya akses pendidikan dan keterampilan. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi permasalahan tersebut, didukung oleh data akurat dari Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Lokasi dan Jenjang Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat di Jakarta akan tersebar di tiga lokasi strategis. Jenjang SD dan SMA akan berlokasi di Jakarta Selatan, sementara jenjang SMP akan berada di Sentra Handayani, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi ini mempertimbangkan aksesibilitas dan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut. Dengan tersedianya fasilitas pendidikan yang lengkap dan terintegrasi, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan menjangkau lebih banyak anak yang membutuhkan.
Pemilihan lokasi juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti aksesibilitas, ketersediaan infrastruktur pendukung, dan kebutuhan masyarakat setempat. Pemerintah memastikan lokasi yang dipilih mudah dijangkau oleh anak-anak dari keluarga kurang mampu, sehingga mereka dapat mengakses pendidikan tanpa hambatan.
Proses pendirian Sekolah Rakyat masih terus berjalan. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan semua fasilitas dan sarana penunjang pembelajaran tersedia sebelum tahun ajaran 2025/2026 dimulai. Hal ini termasuk penyediaan ruang kelas yang memadai, asrama, perumahan guru, fasilitas olahraga, dan rumah ibadah.
Pendanaan dan Peran Swasta
Program Sekolah Rakyat membutuhkan anggaran yang cukup besar. Setiap unit SR diperkirakan membutuhkan sekitar Rp100 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan operasional sekolah. Anggaran utama berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, khususnya dari alokasi anggaran pendidikan.
Pemerintah juga membuka peluang bagi sektor swasta untuk berpartisipasi melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Presiden Prabowo Subianto telah mendorong partisipasi aktif dari sektor swasta dalam mendukung pembangunan dan operasional SR. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya program dan meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan.
Partisipasi swasta sangat penting untuk menunjang keberhasilan program SR. Dukungan dari sektor swasta dapat berupa bantuan dana, penyediaan fasilitas, atau bentuk dukungan lainnya. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan swasta, diharapkan program SR dapat memberikan dampak yang signifikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)
Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) berperan penting dalam pelaksanaan program Sekolah Rakyat. DTSEN mengintegrasikan berbagai sumber data sosial ekonomi, seperti DTKS, Regsosek, dan P3KE, untuk menyediakan data yang akurat dan terperinci dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan program bantuan sosial, termasuk SR.
Dengan data yang akurat dan terkini dari DTSEN, pemerintah dapat mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan bantuan dan memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran. Hal ini penting untuk memastikan efektivitas program SR dalam memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Sistem DTSEN memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih akurat dan transparan dalam penentuan penerima manfaat program SR. Data yang terintegrasi ini juga memudahkan pemantauan dan evaluasi program, sehingga pemerintah dapat melakukan penyesuaian dan perbaikan jika diperlukan.
Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengatasi permasalahan kemiskinan melalui peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi masa depan anak-anak Indonesia.