Sekolah Rakyat: Terobosan Pemerataan Pendidikan di Indonesia?
Anggota DPR sambut baik program Sekolah Rakyat sebagai solusi pemerataan pendidikan bagi masyarakat miskin ekstrem, dengan anggaran Rp100 miliar per lokasi dan rencana rekrutmen guru dan siswa pada awal April 2025.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyatakan dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat. Ia menyebut program ini sebagai terobosan signifikan dalam upaya pemerataan pendidikan di Indonesia, khususnya untuk menjangkau masyarakat miskin ekstrem. Program ini menjanjikan pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu, menanggung seluruh biaya, termasuk biaya makan dan asrama. Inisiatif ini dijadwalkan merekrut siswa dan guru pada akhir Maret atau awal April 2025.
Lalu Hadrian Irfani menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mensukseskan program ini. "Semua biaya di Sekolah Rakyat ditanggung pemerintah. Bahkan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp100 miliar untuk setiap lokasi Sekolah Rakyat," ujarnya di Jakarta, Selasa. Beliau juga menambahkan bahwa penetapan jadwal rekrutmen tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama dengan seluruh biaya ditanggung pemerintah. Hal ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, membuka peluang bagi mereka untuk meningkatkan taraf hidup keluarga di masa depan. "Mereka yang tidak mampu akan dididik dengan kualitas pendidikan yang baik. Para siswa yang mendapatkan pendidikan di Sekolah Rakyat diharapkan bisa mengubah kondisi ekonomi keluarga mereka," kata Lalu.
Sinergi Antar Kementerian dan Dukungan Masyarakat
Lalu Hadrian Irfani juga menyoroti pentingnya sinergi antar kementerian dalam mewujudkan pemerataan pendidikan melalui program Sekolah Rakyat. Ia menekankan perlunya kerja sama antara Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), serta dinas sosial dan dinas pendidikan di daerah. "Kemensos tidak bisa jalan sendiri," tegasnya, mengingat Kemendikdasmen memiliki pengalaman yang luas dalam penyelenggaraan pendidikan.
Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk mendukung program Sekolah Rakyat. Program ini dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Dukungan masyarakat dianggap krusial untuk keberhasilan program ini dalam menciptakan pemerataan pendidikan di Indonesia.
Selain itu, kesuksesan Sekolah Rakyat juga bergantung pada koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah. Komitmen bersama dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat diperlukan untuk memastikan program ini berjalan lancar dan mencapai tujuannya.
Persiapan dan Pengembangan Sekolah Rakyat
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf sebelumnya mengumumkan bahwa 53 unit Sekolah Rakyat siap dibangun dan diresmikan pada tahun ajaran baru mendatang. Angka ini merupakan bagian dari lebih dari 200 usulan yang telah diterima dari berbagai provinsi, kabupaten, dan kota. Sebagian besar dari 53 unit tersebut merupakan aset milik Kementerian Sosial.
Selain 53 unit yang siap beroperasi, terdapat 82 lokasi lain yang masih dalam tahap asesmen awal. Hal ini menunjukkan bahwa program Sekolah Rakyat masih terus berkembang dan akan menjangkau lebih banyak daerah di Indonesia. Proses asesmen ini penting untuk memastikan kesiapan lokasi dan sumber daya yang dibutuhkan sebelum pembangunan dan operasional Sekolah Rakyat dimulai.
Dengan adanya anggaran yang cukup besar dan rencana rekrutmen yang terjadwal, program Sekolah Rakyat menunjukkan potensi besar untuk menjadi solusi dalam mengatasi kesenjangan akses pendidikan di Indonesia. Namun, keberhasilan program ini juga bergantung pada sinergi antar kementerian, dukungan masyarakat, dan manajemen yang efektif dalam pelaksanaan program.
Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, membuka peluang bagi mereka untuk meningkatkan taraf hidup keluarga di masa depan dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. Keberhasilan program ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia.