Mensos Pastikan Kesiapan Pusdiklat Kemensos Jadi Sekolah Rakyat untuk SMA
Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau kesiapan Pusdiklat Kemensos di Jakarta Selatan yang akan menjadi Sekolah Rakyat jenjang SMA pada Juli mendatang, dengan kapasitas hingga 600 siswa.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf telah memastikan kesiapan kompleks Pusdiklatbangprof Kemensos di Jakarta Selatan untuk digunakan sebagai Sekolah Rakyat, yang direncanakan mulai beroperasi pada Juli 2024. Sekolah ini akan fokus pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan diperkirakan mampu menampung sekitar 600 orang, termasuk siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Peninjauan dilakukan pada Kamis lalu untuk memastikan segala sesuatunya telah siap.
Dalam kunjungannya, Mensos Saifullah Yusuf menyatakan bahwa berdasarkan data sementara, minat masyarakat untuk menempatkan putra-putrinya di SMA lebih tinggi. Oleh karena itu, Sekolah Rakyat di Pusdiklatbangprof Kemensos akan diprioritaskan untuk jenjang SMA. Beliau menambahkan, "Tampaknya dari data sementara memang lebih banyak yang mau masuk SMA. Maka itulah di sekitar sini sesuai data yang ada akan dimulai dari tingkat SMA. Dan untuk asrama maupun kapasitas fasilitas pendukungnya sampai 600 orang insya Allah cukup," kata Mensos.
Sekolah Rakyat ini direncanakan akan membagi siswa ke dalam empat rombongan belajar (rombel) atau kelas, dengan setiap kelas terdiri dari 25 siswa. Kemensos berencana untuk mengintegrasikan siswa reguler dengan siswa berkebutuhan khusus dalam satu rombel, dengan dukungan teknologi seperti alat bantu dengar dan alat bantu penglihatan.
Sekolah Rakyat: Seleksi Siswa dan Fasilitas
Proses seleksi siswa akan dilakukan dengan cermat. Kemensos, bersama Tim Formatur Sekolah Rakyat, akan memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk mencari keluarga miskin ekstrem (desil 1) yang memiliki anak yang ingin melanjutkan pendidikan ke SMA dan berdomisili di sekitar Pusdiklatbangprof Kemensos atau Jakarta Selatan. Anak-anak dari keluarga desil 1 yang berminat akan mengikuti serangkaian tes dan masa orientasi sebelum diterima.
Mensos menjelaskan lebih lanjut, "Jadi pertama-tama kami akan mencari keluarga yang memiliki anak mau masuk SMA di sekitar Pondok Indah, juga secara umum di Jakarta Selatan. Dari situ, kami umumkan siapa yang ingin ikut ke Sekolah Rakyat ini. Nah setelah masuk dari desil 1, kalau masih ada kuota naik ke desil 2, bisa juga naik ke desil 3." Setelah melalui seleksi, siswa terpilih akan mendapatkan kesempatan belajar di Sekolah Rakyat ini.
Fasilitas asrama juga telah dipersiapkan dengan baik. Untuk kenyamanan dan keamanan, asrama putra dan putri akan dipisahkan, dan setiap asrama akan memiliki pamong atau pengasuh. Hal ini menunjukkan komitmen Kemensos untuk memberikan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi para siswa.
Harapan untuk Masa Depan
Mensos Saifullah Yusuf berharap lulusan Sekolah Rakyat dapat menjadi agen perubahan bagi keluarga dan masyarakat. Ia ingin agar pendidikan di Sekolah Rakyat tidak hanya meningkatkan status sosial dan ekonomi keluarga, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional. Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mengakses pendidikan berkualitas.
Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, diharapkan akan semakin banyak anak dari keluarga kurang mampu yang dapat mengenyam pendidikan SMA. Program ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan mengurangi kesenjangan pendidikan.
Pusdiklat Kemensos yang telah disiapkan untuk menjadi Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Semoga program ini dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuannya untuk menciptakan generasi muda yang cerdas dan berdaya saing.