Ray Dalio Resmi Bergabung dengan Dewan Penasihat BPI Danantara
Investor kawakan Amerika Serikat, Ray Dalio, resmi menjadi Dewan Penasihat BPI Danantara, berkolaborasi dengan Tony Blair untuk meningkatkan pengelolaan aset BUMN.

Jakarta, 7 Maret 2024 - Dunia investasi Indonesia kembali diramaikan dengan kabar bergabungnya investor kenamaan asal Amerika Serikat, Ray Dalio, ke dalam struktur kepengurusan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Pengumuman resmi ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pelaksana (CEO) BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, usai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan sejumlah pengusaha besar Indonesia dan Ray Dalio di Istana Merdeka, Jakarta.
Pertemuan tersebut, yang juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan sejumlah tokoh bisnis terkemuka Indonesia, bertujuan untuk membahas pengelolaan aset dalam BPI Danantara. Kehadiran Ray Dalio dalam pertemuan tersebut menjadi indikator kuat atas bergabungnya beliau sebagai Dewan Penasihat BPI Danantara, sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kinerja pengelolaan aset BUMN.
Rosan Perkasa Roeslani, dalam keterangan singkatnya kepada awak media, membenarkan bergabungnya Ray Dalio. "Insya Allah," ujarnya singkat, sembari mengacungkan kedua jempolnya sebagai isyarat persetujuan. Beliau juga menjelaskan bahwa Ray Dalio hadir untuk berbagi pengalamannya di bidang investasi kepada para pengusaha Indonesia yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Ray Dalio dan Kolaborasi Strategis untuk BPI Danantara
Dengan bergabungnya Ray Dalio, BPI Danantara semakin diperkuat dengan keahlian dan pengalaman investasi kelas dunia. Kehadirannya sebagai Dewan Penasihat akan berdampingan dengan Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, yang sebelumnya telah bergabung dalam tim penasihat BPI Danantara. Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pengelolaan aset BUMN.
Rosan menambahkan bahwa pertemuan di Istana Merdeka merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kinerja pengelolaan aset milik BUMN. Kehadiran Ray Dalio, yang duduk berdampingan dengan Presiden Prabowo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan potensi ekonomi negara.
Presiden Prabowo Subianto sendiri menekankan pentingnya konsolidasi kekuatan ekonomi melalui BPI Danantara. "Danantara Indonesia ini merupakan konsolidasi kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, yaitu BUMN, usaha-usaha Negara. Danantara ini kita konsolidasikan untuk melaksanakan suatu perbaikan, suatu peningkatan dalam kinerja," jelas Presiden Prabowo.
Para Pengusaha Terkemuka Indonesia Turut Hadir
Pertemuan di Istana Merdeka juga dihadiri oleh sejumlah pengusaha ternama di Indonesia, antara lain Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam), Sugianto Kusuma (Aguan), Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Tomi Winata, Anthony Salim, Franky Wijaya, Dato Tahir, James Riady, Chairul Tanjung, dan Hilmi Panigoro. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan kinerja pengelolaan aset BUMN melalui BPI Danantara.
Para pengusaha ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kontribusi berharga dalam pengembangan strategi investasi BPI Danantara. Kolaborasi antara pemerintah, investor internasional ternama, dan pengusaha-pengusaha terkemuka di Indonesia ini diyakini akan mampu membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan aset BUMN dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Dengan bergabungnya Ray Dalio dan kolaborasi yang terjalin, BPI Danantara diharapkan mampu mencapai kinerja yang lebih cemerlang dan berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Langkah ini menandai babak baru dalam pengelolaan aset BUMN, menuju pengelolaan yang lebih profesional dan transparan.