Razia Kos di Kendari: Satu Penghuni Positif Metamfetamin dan Amfetamin
Polda Sulawesi Tenggara mengamankan satu penghuni indekos positif narkoba jenis metamfetamin dan amfetamin dalam razia yang menyasar sejumlah indekos di Kota Kendari.

Polisi Temukan Pengguna Narkoba dalam Razia Inde Kos di Kendari
Direktorat Reserse Narkoba (Dit Resnarkoba) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menemukan seorang penghuni indekos yang positif mengonsumsi narkoba jenis metamfetamin dan amfetamin. Penemuan ini terjadi pada Minggu, 23 Februari 2024, setelah dilakukan razia di sejumlah indekos di Kota Kendari. Razia tersebut melibatkan 90 personel gabungan dari berbagai satuan di Polda Sultra.
Razia yang menyasar indekos-indekos yang diduga menjadi tempat penyalahgunaan narkoba, termasuk indekos Pelangi, indekos Simponi, indekos Sokalopo Eksekutif, dan indekos Pondok Widya Tiga, berhasil memeriksa 47 orang penghuni indekos. Dari pemeriksaan tes urine yang dilakukan, satu orang dinyatakan positif menggunakan narkoba dan langsung diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.
Direktur Resnarkoba Polda Sultra, Kombes Pol Bambang Sukmo Wibowo, secara langsung menyampaikan informasi ini kepada awak media. Ia menegaskan komitmen Polda Sultra dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah Sulawesi Tenggara. "Razia ini untuk memberikan peringatan keras agar menjauhi narkoba," tegasnya.
Razia di Inde Kos Pelangi
Inde Kos Pelangi di Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, menjadi lokasi ditemukannya penghuni positif narkoba. Dari 20 penghuni yang diperiksa di indekos tersebut, hanya satu yang dinyatakan positif menggunakan metamfetamin dan amfetamin, sementara sisanya dinyatakan negatif.
Kombes Pol Bambang Sukmo Wibowo menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polda Sultra dalam memberantas peredaran narkoba dan melindungi generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Pihaknya berharap razia ini dapat memberikan efek jera dan menjadi peringatan bagi masyarakat untuk menghindari narkoba.
Polda Sultra juga mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Bahaya narkoba sangat nyata dan dapat merusak masa depan, khususnya bagi generasi muda. Polda Sultra berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan dan penindakan terhadap peredaran narkoba di Sulawesi Tenggara.
Imbauan Kepada Masyarakat
Polda Sultra mengimbau masyarakat Sulawesi Tenggara untuk aktif berperan serta dalam memberantas peredaran narkoba. Kerja sama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba. Masyarakat diharapkan melaporkan jika mengetahui adanya aktivitas penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar.
Selain razia indekos, Polda Sultra juga gencar melakukan berbagai upaya lain dalam memberantas narkoba, seperti operasi penangkapan bandar dan pengedar narkoba, serta penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba. Upaya-upaya tersebut dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan Sulawesi Tenggara yang bebas dari narkoba.
Pentingnya peran serta masyarakat dalam memberantas peredaran narkoba sangat ditekankan. Dengan adanya kerjasama yang baik antara masyarakat dan aparat penegak hukum, diharapkan upaya pemberantasan narkoba di Sulawesi Tenggara akan semakin efektif dan berhasil.
Polda Sultra berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan penindakan terhadap peredaran narkoba. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan, termasuk razia, operasi penangkapan, dan penyuluhan kepada masyarakat. Harapannya, Sulawesi Tenggara dapat terbebas dari ancaman bahaya narkoba.
Sebagai penutup, Polda Sultra mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba dan menciptakan generasi muda yang sehat dan produktif. Mari kita wujudkan Sulawesi Tenggara yang bebas dari penyalahgunaan narkoba.