Reaktivasi Jalur Kereta Api Jabar: Kajian Menyeluruh Jadi Prioritas
Menhub Dudy Purwagandhi menyatakan reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat masih dalam tahap kajian menyeluruh untuk memastikan kelayakannya, dengan jalur Bandung-Pangandaran menjadi prioritas.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa rencana reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat saat ini tengah dalam tahap kajian mendalam. Kajian tersebut mencakup aspek sosial, ekonomi, dan teknis untuk memastikan kelayakan proyek ini sebelum dijalankan. Pernyataan ini disampaikan usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis lalu.
Menhub menjelaskan bahwa reaktivasi akan difokuskan pada jalur-jalur lama yang masih memiliki rel eksisting. Namun, pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan sejauh mana jalur tersebut dapat difungsikan kembali untuk layanan transportasi publik. "Kalau rel-rel yang sudah ada kan, kalau direaktivasi karena memang di situ ada rel-rel yang sudah lama ada. Jadi, kita akan lihat dulu, kita akan kaji dulu," kata Menhub.
Dukungan pemerintah pusat terhadap inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api sebagai upaya peningkatan konektivitas antarwilayah di Jawa Barat ditegaskan oleh Menhub. Namun, beliau juga menekankan pentingnya proses yang matang dan tidak tergesa-gesa, dengan studi kelayakan yang komprehensif sebagai dasar pengambilan keputusan.
Studi Kelayakan dan Anggaran
Proses reaktivasi jalur kereta api, menurut Menhub, membutuhkan studi kelayakan yang menyeluruh. Studi ini akan mencakup berbagai aspek perencanaan dan estimasi kebutuhan dana pembangunan. Pemerintah akan menunggu hasil studi ini untuk menentukan waktu pelaksanaan, tahapan pembangunan, dan besaran anggaran yang dibutuhkan. Hal ini penting untuk memastikan proyek berjalan secara realistis dan berkelanjutan.
Menhub mengakui bahwa anggaran untuk proyek reaktivasi jalur kereta api biasanya cukup besar. Oleh karena itu, perencanaan yang matang sangat krusial agar sejalan dengan tujuan pembangunan transportasi yang berkelanjutan. "Semuanya harus dikaji secara sosial, ekonomi dan sebagainya. Kita lihat dari hasil studinya. Kemudian kita melakukan perencanaan kira-kira berapa lama selesainya, termasuk kebutuhan dananya dan sebagainya," jelas Menhub.
Studi kelayakan ini akan menjadi acuan utama dalam menentukan prioritas jalur mana yang akan direaktivasi terlebih dahulu. Selain itu, studi ini juga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai potensi dampak ekonomi dan sosial dari proyek ini.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa proyek ini akan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Jawa Barat dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Jalur Bandung-Pangandaran Jadi Prioritas
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebelumnya telah menyatakan bahwa reaktivasi jalur kereta api Bandung-Pangandaran menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Saat ini, jalur tersebut baru beroperasi hingga Banjar. "Reaktivasi kita yang paling dekat jalur kereta dari Bandung sampai Pangandaran. Itu yang eksistensi saat ini baru sampai Banjar, kita bikin itu prioritas pertama kita selesaikan," kata Dedi Mulyadi.
Pemprov Jabar berharap reaktivasi jalur ini dapat memaksimalkan potensi pariwisata Jawa Barat. Kereta api dianggap sebagai moda transportasi yang murah, massal, dan efektif dalam mengatasi masalah kemacetan. "Kereta api sebenarnya jalur transportasi yang paling murah, ini pengangkutannya massal, karena pengangkutannya massal mudah memobilisasi orangnya," ujar Dedi.
Dengan demikian, reaktivasi jalur kereta api ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan perekonomian Jawa Barat. Pemprov Jabar optimistis proyek ini akan sukses dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
Proses reaktivasi ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga pihak swasta. Kerjasama yang baik antar pihak sangat penting untuk memastikan keberhasilan proyek ini.
Kesimpulan
Reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat merupakan proyek besar yang membutuhkan perencanaan matang dan kajian menyeluruh. Dengan studi kelayakan yang komprehensif dan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, diharapkan proyek ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya dalam hal konektivitas dan pengembangan sektor pariwisata.