Relawan Jatim Diajak Rancang Aksi Pengurangan Risiko Bencana 2025
Kepala Pelaksana BPBD Jatim mengajak relawan untuk merancang aksi nyata dalam peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional 2025 di Jawa Timur, guna menekan angka bencana yang meningkat di tahun 2024.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, mengajak para relawan di Jawa Timur untuk aktif merancang aksi-aksi strategis dalam rangka memperingati Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional tahun 2025. Ajakan ini disampaikan dalam sebuah forum PRB yang dihadiri oleh perwakilan pengurus Forum PRB kabupaten/kota se-Jatim, akademisi, dunia usaha, relawan, dan unsur pemerintah di Surabaya, Sabtu lalu.
Pentingnya Kolaborasi dalam Menghadapi Bencana
Gatot Soebroto menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai elemen masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana. Forum PRB Jatim, menurutnya, memiliki peran vital untuk memfasilitasi kolaborasi ini dan mewujudkan aksi nyata di masyarakat. Ia memberikan contoh aksi-aksi yang bisa dilakukan, seperti bersih-bersih sungai dan penanaman pohon, sebagai upaya mitigasi bencana banjir dan longsor. Langkah-langkah sederhana ini, jika dilakukan secara masif dan terkoordinasi, akan memberikan dampak signifikan.
Meningkatnya Angka Kejadian Bencana di Tahun 2024
Meskipun data kejadian bencana di Jawa Timur menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun, tahun 2024 mencatat peningkatan yang signifikan. Angka kejadian bencana meningkat dari 118 kejadian di tahun 2023 menjadi 393 kejadian di tahun 2024. Gatot Soebroto menjelaskan bahwa peningkatan ini perlu mendapat perhatian serius, meskipun ada perubahan definisi bencana dari pusat. Peningkatan ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan upaya preventif yang lebih kuat.
Peran Pentahelix dalam Mitigasi Bencana
Gatot Soebroto berharap seluruh unsur pentahelix di Jawa Timur, khususnya para pegiat Forum PRB Jatim, dapat bekerja sama dan bahu-membahu dalam melakukan aksi nyata untuk pengurangan risiko bencana. Kolaborasi yang efektif antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media sangat krusial dalam menghadapi tantangan bencana. Dengan sinergi yang kuat, upaya mitigasi bencana akan lebih efektif dan menyeluruh.
Persiapan Bulan PRB Nasional 2025 di Jawa Timur
Dalam forum tersebut, Gatot Soebroto juga mengingatkan para peserta tentang rencana peringatan Bulan PRB Nasional yang akan dipusatkan di Jawa Timur sekitar bulan Oktober mendatang. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengurangan risiko bencana dan mendorong partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Perencanaan yang matang dan kolaboratif sangat dibutuhkan untuk memastikan efektivitas peringatan Bulan PRB Nasional 2025.
Aksi Nyata Relawan dalam PRB 2025
Relawan memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pengurangan risiko bencana. Mereka merupakan garda terdepan dalam memberikan bantuan dan edukasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, partisipasi aktif relawan dalam merancang dan melaksanakan aksi-aksi PRB 2025 sangat diharapkan. Kreativitas dan inovasi dari para relawan akan sangat berharga dalam menemukan solusi-solusi inovatif untuk mengurangi risiko bencana di Jawa Timur.
Kesimpulan: Membangun Jawa Timur yang Lebih Tangguh
Peningkatan angka bencana di tahun 2024 menjadi alarm bagi Jawa Timur untuk memperkuat upaya pengurangan risiko bencana. Kolaborasi dan peran aktif seluruh elemen masyarakat, khususnya para relawan, sangat krusial dalam menghadapi tantangan ini. Perencanaan yang matang dan aksi nyata dalam peringatan Bulan PRB Nasional 2025 diharapkan mampu membangun Jawa Timur yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai ancaman bencana di masa mendatang. Dengan komitmen bersama, Jawa Timur dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi seluruh warganya.