Relawan Pemadam Kebakaran Batam: Siap Tangkal Bencana Bersama Masyarakat
Dinas Pemadam Kebakaran Batam meluncurkan program Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kebakaran dan bencana lainnya, melibatkan 240 relawan terlatih.

Kota Batam, Kepulauan Riau, resmi membentuk tim Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) pada tahun 2024. Inisiatif dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Batam ini melibatkan 240 warga dari berbagai lingkungan, mulai dari tingkat RT/RW hingga kelurahan. Langkah ini menandai babak baru dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Batam.
Kepala Disdamkar Batam, Azman, menjelaskan bahwa program Redkar diresmikan melalui Surat Keputusan (SK) Kota Batam No KPTS 010 Tahun 2024. Menurutnya, para relawan ini berperan penting dalam mempercepat respon terhadap kejadian kebakaran. "Redkar adalah wujud partisipasi masyarakat, mereka menjadi garda terdepan dalam membantu penanganan kebakaran," ujar Azman dalam wawancara Ahad lalu di Batam.
Tugas para relawan Redkar sangat beragam. Saat terjadi kebakaran, mereka bertugas melaporkan kejadian ke Damkar, melakukan pemadaman dini, membantu evakuasi korban, dan menunjukkan sumber air terdekat. Lebih dari itu, peran Redkar juga mencakup kesiapsiagaan bencana non-kebakaran. Mereka akan mengidentifikasi potensi bahaya, memetakan wilayah rawan bencana, dan membantu proses evakuasi dan penyelamatan.
Azman menambahkan bahwa pelatihan bagi para relawan merupakan langkah krusial selanjutnya. "Di tahun 2025, kami berharap ada anggaran khusus untuk pelatihan. Hal ini penting agar relawan tidak hanya siap siaga, tetapi juga memiliki kemampuan teknis memadai," imbuhnya. Pelatihan ini akan membekali relawan dengan keahlian praktis dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
Program Redkar sejalan dengan standar pelayanan minimal sub-urusan kebakaran di Kota Batam. Azman menekankan bahwa masyarakat tidak sekadar menjadi penerima layanan, tetapi juga pelaku aktif dalam pencegahan kebakaran. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, diharapkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana akan meningkat.
Dengan adanya Redkar, Disdamkar Batam optimistis akan lebih efektif dalam menjalankan tugasnya. "Semangat gotong royong menjadi kunci keberhasilan program ini. Kami yakin Redkar akan menjadi kekuatan besar dalam mendukung tugas Disdamkar di lapangan," pungkas Azman. Inisiatif ini mencerminkan komitmen pemerintah Batam dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang komprehensif dan berkolaborasi dengan masyarakat.
Keberadaan Redkar diharapkan dapat mengurangi dampak kerugian akibat kebakaran dan meningkatkan keamanan warga Batam. Partisipasi aktif masyarakat melalui program ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh bencana.