Renovasi Shelter Dinsos Batam: Layanan Lebih Baik untuk ODGJ dan Kelompok Rentan
Dinas Sosial Batam renovasi shelter untuk meningkatkan layanan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan kelompok rentan lainnya, dengan anggaran Rp1,2 miliar.

Kota Batam, Kepulauan Riau, tengah berbenah dalam meningkatkan layanan sosial bagi kelompok rentan. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Batam saat ini tengah melakukan renovasi besar-besaran pada shelter yang menampung orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan orang terlantar. Renovasi ini diprakarsai karena kondisi shelter yang kurang memadai, terutama saat musim hujan, dan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan layak bagi para penghuninya. Proyek ini merupakan bagian dari program strategis daerah tahun 2025.
Kepala Dinsos PM Batam, Leo Putra, menjelaskan bahwa renovasi ini sangat penting karena kondisi bangunan lama yang sering tergenang air saat hujan. "Renovasi shelter ini sangat penting karena sebelumnya, setiap hujan air masuk ke dalam bangunan. Bangunan lama ini berada di bawah jalan yang di depannya, sehingga sering tergenang. Oleh karena itu, tahun 2025 ini kita jadikan sebagai proyek strategis daerah," ujarnya.
Meskipun belum dapat memastikan waktu penyelesaian, Leo Putra berharap renovasi dapat segera rampung agar pelayanan sosial tidak terhambat. Saat ini, ODGJ dan orang terlantar ditampung sementara di UPTD P2PMKS Nilam Suri, namun jaraknya yang jauh dari kantor dinas menjadi kendala. Renovasi shelter diharapkan dapat mengatasi masalah ini dan mempercepat penanganan kelompok rentan.
Peningkatan Fasilitas dan Kapasitas Shelter
Renovasi shelter ini difokuskan pada peningkatan fasilitas dan kapasitas penampungan. Meskipun luas bangunan tidak diubah, fasilitas akan ditingkatkan secara signifikan. "Revitalisasi ini tidak mengubah luas bangunan, tetapi kami pastikan fasilitasnya lebih baik. Nantinya akan ada pemisahan area untuk laki-laki dan perempuan, ruang perkantoran, tempat menerima tamu, serta tambahan sel khusus untuk ODGJ," jelas Leo Putra.
Salah satu peningkatan yang signifikan adalah penambahan sel khusus untuk ODGJ. Saat ini, shelter hanya memiliki empat sel aktif yang seringkali penuh. Penambahan sel ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penampungan dan memberikan ruang yang lebih layak bagi para penghuni.
Selain itu, renovasi juga akan mencakup perbaikan halaman depan agar lebih rata dan nyaman. Dengan adanya pemisahan area, ruang perkantoran, dan tempat menerima tamu, diharapkan pelayanan kepada ODGJ dan orang terlantar dapat lebih terorganisir dan efisien.
Anggaran dan Harapan Ke Depan
Proyek renovasi shelter ini menelan anggaran sekitar Rp1,2 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk memperbaiki infrastruktur, meningkatkan fasilitas, dan menambah kapasitas penampungan. Dengan dana tersebut, diharapkan shelter dapat memberikan perlindungan yang lebih layak dan nyaman bagi ODGJ dan orang terlantar.
Dinsos PM Batam berharap renovasi ini dapat meningkatkan efektivitas layanan sosial di Kota Batam. Dengan fasilitas yang lebih baik dan kapasitas yang lebih besar, penanganan ODGJ dan orang terlantar dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik bagi kelompok rentan di masyarakat.
Proses renovasi ini menunjukkan komitmen pemerintah Kota Batam dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan yang membutuhkan perlindungan dan perawatan khusus. Diharapkan, setelah renovasi selesai, shelter dapat berfungsi secara optimal dan memberikan dampak positif bagi kehidupan para penghuninya.