Ribuan Lampion Hiasi Klenteng Tertua Palembang Jelang Imlek 2025
Klenteng Dewi Kwan Im di Palembang, yang juga tertua di kota itu, dihiasi ribuan lampion dan ramai dikunjungi menjelang Imlek 2025, menarik perhatian warga dan wisatawan serta memberikan dampak ekonomi positif bagi pedagang.
Jelang Tahun Baru Imlek 2025, Klenteng Dewi Kwan Im di Palembang, Sumatera Selatan, tampil memukau. Ribuan lampion menghiasi klenteng tertua di kota ini, menarik perhatian warga dan wisatawan. Suasana meriah ini tak hanya semarak visual, tapi juga berdampak positif secara ekonomi.
Menurut Awi, penjaga Klenteng Dewi Kwan Im, ribuan lampion tersebut sengaja dipasang untuk menyambut Imlek. Kemeriahan ini menjadi daya tarik bagi warga Tionghoa Palembang dan wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan klenteng yang terletak di Kelurahan 9 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I.
Klenteng Dewi Kwan Im memiliki sejarah panjang. Awi menambahkan bahwa usia klenteng ini bahkan lebih tua lima bulan dibandingkan Masjid Agung Palembang, sebuah fakta yang semakin menambah nilai sejarahnya.
Puncak keramaian diperkirakan terjadi pada malam Imlek, sekitar pukul 24.00 WIB. Ribuan warga Tionghoa diperkirakan akan memadati klenteng untuk merayakan Tahun Baru Imlek.
Selain pemasangan lampion, pihak klenteng juga melakukan pembersihan menyeluruh, baik di area dalam maupun luar bangunan. Persiapan yang matang ini menunjukan betapa pentingnya perayaan Imlek bagi komunitas Tionghoa di Palembang.
Kemeriahan Imlek di Klenteng Dewi Kwan Im juga berdampak positif pada perekonomian lokal. Para pedagang burung pipit, misalnya, merasakan peningkatan omset yang signifikan. Rusmawi, seorang pedagang burung pipit, mengaku mampu menjual hingga 500 ekor burung per hari selama tiga hari menjelang Imlek.
Burung pipit memiliki makna khusus dalam perayaan Imlek di Palembang. Menurut Rusmawi, warga Tionghoa meyakini melepaskan burung pipit dapat membuang sial dan mendatangkan rezeki. Tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek di kota tersebut.
Kemeriahan Imlek di Klenteng Dewi Kwan Im, dengan ribuan lampionnya yang gemerlap, tak hanya menjadi simbol perayaan budaya, tetapi juga menjadi bukti harmoni dan keberagaman di Palembang. Perayaan ini juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar.