Ribuan Pompa Air Siap Antisipasi Kemarau di Bantul
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul menyiapkan 4.000 pompa air untuk membantu petani menghadapi kemarau dan memastikan target panen padi tercapai.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah menyiapkan sekitar 4.000 pompa air untuk membantu para petani menghadapi musim kemarau. Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, mengumumkan hal ini pada Rabu di Bantul, sebagai antisipasi dampak kemarau terhadap tanaman pertanian. Langkah ini diambil berdasarkan informasi dari BMKG mengenai ramalan kemarau, dan mengingat banyak petani yang telah memulai masa tanam. Pompa-pompa tersebut, bantuan dari pemerintah pusat dan daerah, didistribusikan ke kelompok tani untuk digunakan bersama.
Antisipasi kemarau ini sangat penting karena berdampak langsung pada produktivitas pertanian di Bantul. Petani diimbau untuk memperhatikan ketersediaan air irigasi dan mempertimbangkan menanam palawija atau hortikultura di daerah yang rawan kekeringan. Pemerintah daerah juga berupaya mendukung petani melalui penyediaan pupuk, benih unggul, dan alat mesin pertanian (alsintan).
DKPP Bantul menargetkan peningkatan luas tanam dan panen padi pada tahun 2025. Target tersebut menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan musim kemarau. Dengan adanya antisipasi dan dukungan yang diberikan, diharapkan para petani dapat tetap produktif dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Antisipasi Kemarau di Sektor Pertanian Bantul
Pemerintah Kabupaten Bantul telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak kemarau terhadap sektor pertanian. Ribuan pompa air yang telah disiapkan merupakan salah satu langkah konkret untuk membantu para petani. Pompa-pompa tersebut tersebar di berbagai kelompok tani dan diharapkan dapat membantu mengairi lahan pertanian selama musim kemarau.
Selain penyediaan pompa air, DKPP Bantul juga memberikan imbauan kepada para petani agar bijak dalam memilih jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi ketersediaan air. Tanaman palawija dan hortikultura, yang membutuhkan lebih sedikit air, disarankan untuk ditanam di daerah yang rawan kekeringan.
Dukungan pemerintah tidak hanya berhenti pada penyediaan pompa air. DKPP Bantul juga aktif dalam menyediakan pupuk, benih unggul, dan alsintan untuk membantu para petani meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian di Bantul.
"Kita sudah ada informasi dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) terkait ramalan kemarau dan kita sudah menyiapkan pompa, ada sekitar 4.000 pompa air," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo.
Target Produksi Padi Bantul Tahun 2025
DKPP Bantul menargetkan peningkatan signifikan dalam produksi padi pada tahun 2025. Target luas tanam dan panen padi mencapai 34 ribu hektare dengan produktivitas rata-rata delapan ton per hektare. Target ini meningkat dibandingkan realisasi panen pada tahun 2024 yang mencapai 31 ribu hektare.
Untuk mencapai target tersebut, DKPP Bantul telah dan akan terus berupaya meningkatkan infrastruktur irigasi dan memberikan dukungan penuh kepada para petani. Penyediaan pompa air, pupuk, benih unggul, dan alsintan merupakan bagian dari upaya tersebut. Koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah pusat, juga dilakukan untuk memastikan keberhasilan program ini.
Peningkatan produksi padi ini diharapkan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan di Kabupaten Bantul dan sekitarnya. Dengan antisipasi yang matang dan dukungan yang konsisten, target produksi padi tahun 2025 diharapkan dapat tercapai.
Upaya percepatan tanam padi juga dilakukan melalui penyediaan pupuk, benih unggul, dan fasilitasi bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi kelompok tani, serta penyediaan fasilitas sarana irigasi pertanian. Komunikasi intensif dengan stakeholder terkait irigasi juga dilakukan untuk memastikan kondisi jaringan irigasi terjaga dengan baik. Bahkan, bantuan dari pemerintah pusat juga diminta untuk perbaikan mesin dan jaringan irigasi.
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan sektor pertanian di Bantul tetap produktif dan mampu menghadapi tantangan musim kemarau.