Kalsel Siapkan Bantuan Benih untuk Petani Terdampak Banjir
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyiapkan bantuan benih bagi petani yang gagal panen akibat banjir, guna menjaga ketahanan pangan dan memastikan petani dapat kembali bertani.
Banjir yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) berdampak signifikan terhadap sektor pertanian. Gubernur Kalsel, Muhidin, merespon cepat dengan menginstruksikan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel untuk menyalurkan bantuan benih bagi para petani yang mengalami gagal panen. Hal ini diungkapkan langsung oleh Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, M. Syarifuddin, dan Kepala DPKP Kalsel, Syamsir Rahman, pada Selasa, 28 Januari 2024.
Pemerintah Provinsi Kalsel menyadari pentingnya menjaga sektor pertanian, khususnya produksi padi, sebagai penopang ketahanan pangan nasional. Bantuan benih ini diharapkan dapat membantu para petani untuk segera menanam kembali dan memulihkan mata pencaharian mereka. M Syarifuddin menekankan komitmen Pemprov Kalsel untuk mendukung petani yang terkena dampak banjir.
Syamsir Rahman menambahkan bahwa instruksi ini merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Kalsel. Tujuannya jelas, agar para petani dapat segera kembali bercocok tanam setelah banjir surut. Ia juga memaparkan potensi kerugian akibat gagal panen yang mencapai 20.000 ton padi untuk satu musim tanam. Angka tersebut cukup signifikan dan perlu segera diatasi.
Selain bantuan benih, DPKP Kalsel juga akan melakukan pemantauan terhadap tanaman padi yang masih memungkinkan untuk diselamatkan. Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Penyuluh Pertanian Unggul Terampil (PUPT) diinstruksikan untuk memonitor kondisi di lapangan dan mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan tanaman yang masih bisa dipanen. Hal ini merupakan bagian penting dari upaya meminimalisir kerugian akibat banjir.
Menteri Pertanian RI turut memberikan instruksi untuk segera mengidentifikasi dan mengamankan tanaman padi yang siap panen. Kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi dampak bencana terhadap sektor pertanian. Dengan adanya bantuan benih dan upaya penyelamatan tanaman yang masih memungkinkan, diharapkan produksi padi di Kalsel dapat kembali pulih.
Bantuan benih ini diharapkan tidak hanya sebagai solusi jangka pendek, tetapi juga sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam membangun kembali kepercayaan diri para petani. Dengan semangat dan dukungan yang diberikan, para petani diharapkan dapat kembali beraktivitas dan berkontribusi dalam ketahanan pangan Kalsel. Hal ini merupakan langkah penting dalam pemulihan pascabanjir.
Kehilangan 20.000 ton padi akibat gagal panen merupakan kerugian yang cukup besar. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat dan cepat, seperti yang dilakukan oleh Pemprov Kalsel, diharapkan dampak negatifnya dapat diminimalisir. Komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam membantu para petani menunjukkan pentingnya sektor pertanian dalam menjaga ketahanan pangan nasional.