DPRD Bekasi Desak Pemda Percepat Bantuan Petani Korban Banjir
DPRD Kabupaten Bekasi mendesak Pemda untuk segera menyalurkan bantuan kepada petani yang terdampak banjir, guna memulihkan perekonomian dan ketahanan pangan daerah.

Banjir yang melanda Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, telah mengakibatkan kerugian besar bagi para petani. Sekitar 1.752 hektare lahan pertanian di 14 kecamatan dan 50 desa terendam banjir, mengakibatkan kerusakan signifikan pada tanaman padi. Atas kejadian ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi mendesak pemerintah daerah untuk segera menyalurkan bantuan kepada para petani yang terdampak.
Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno, menyampaikan permintaan tersebut pada Kamis lalu. Ia menekankan pentingnya percepatan penyaluran bantuan agar para petani dapat segera memulihkan aktivitas pertanian mereka dan berkontribusi pada ketahanan pangan daerah. "Demi upaya percepatan pemulihan dampak bencana dimohon kepada Dinas Pertanian maupun BPBD dan dinas-dinas terkait untuk segera merealisasikan bantuan kepada petani-petani kita yang menjadi korban banjir," ujar Nyumarno.
Permintaan percepatan bantuan ini didasari oleh kekhawatiran akan dampak ekonomi yang lebih luas jika pemulihan pertanian terhambat. Kehilangan hasil panen tidak hanya merugikan petani secara individu, tetapi juga berpotensi mengganggu ketahanan pangan Kabupaten Bekasi sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Barat. Oleh karena itu, bantuan yang cepat dan tepat sasaran sangat krusial untuk membantu para petani bangkit kembali.
Percepatan Bantuan dan Perbaikan Infrastruktur Pertanian
Nyumarno juga menekankan pentingnya bantuan yang komprehensif. Bantuan tidak hanya berupa benih padi, tetapi juga mencakup perbaikan sarana dan prasarana pertanian. Hal ini penting untuk memastikan para petani dapat kembali bertani secara optimal. "Kabupaten Bekasi sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Barat harus terus berkontribusi besar bagi sektor pertanian terutama di masa pemulihan ekonomi pasca bencana banjir," tegasnya.
Bantuan yang diberikan pemerintah daerah diharapkan dapat membantu para petani menata kembali perekonomian keluarga mereka. Percepatan tanam benih padi menjadi kunci untuk menggerakkan kembali roda perekonomian yang sempat terdampak bencana. "Ini menjadi bukti pemerintah selalu hadir di tengah masyarakat dalam kondisi apa pun. Semoga bencana ini segera berlalu, segera pulih kembali dan aktivitas ekonomi masyarakat bisa kembali bergerak seperti sedia kala," tambah Nyumarno.
Pemerintah Kabupaten Bekasi sendiri telah menyiapkan 43,8 ton benih padi sebagai bantuan awal. Benih tersebut bersumber dari belanja tidak terduga (BTT) BPBD setempat dan akan disalurkan segera setelah mendapatkan persetujuan pengalokasian biaya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Eem Lesmanasari, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan akan dilakukan secara serentak. Penghitungan bantuan benih telah disesuaikan dengan luas area pertanian terdampak, yaitu 25 kilogram per hektare.
Koordinasi Lintas Sektor untuk Pemulihan Pertanian
Selain bantuan benih, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi juga aktif berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan infrastruktur pertanian yang rusak akibat banjir. Kerjasama dengan Komisi Irigasi difokuskan pada perbaikan tanggul yang jebol, seperti tanggul Kali Cilemahabang yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Sumber Daya Air untuk menangani tanggul yang berada di bawah kewenangan mereka.
Eem Lesmanasari berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk mempercepat proses pemulihan pertanian di Kabupaten Bekasi. Koordinasi yang efektif antar perangkat daerah sangat penting untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran. "Dengan langkah cepat dan sinergi yang baik, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Bekasi dapat segera pulih dan produktivitas petani tetap terjaga," harapnya.
Perbaikan infrastruktur pertanian dan koordinasi lintas sektor merupakan langkah penting untuk mencegah dampak yang lebih buruk di masa mendatang. Dengan penanganan yang cepat dan terpadu, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Bekasi dapat segera pulih dan produktivitas petani tetap terjaga. Ketahanan pangan daerah juga akan terjamin dengan pemulihan sektor pertanian yang optimal.
Data dari petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi menunjukkan bahwa 1.752 hektare lahan pertanian terdampak banjir. Luas area terdampak ini menjadi dasar perhitungan bantuan benih padi yang disiapkan pemerintah daerah.
- Bantuan benih padi: 43,8 ton (43.800 kg)
- Luas lahan terdampak: 1.752 hektare
- Jumlah benih per hektare: 25 kg
Semoga dengan upaya yang dilakukan, para petani di Kabupaten Bekasi dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala. Dukungan dari pemerintah daerah dan koordinasi antar instansi sangat penting untuk memastikan keberhasilan pemulihan sektor pertanian pasca banjir.