Banjir Bengkayang Akibatkan Kerugian Pertanian Rp17 Miliar
Banjir di 11 kecamatan Bengkayang, Kalimantan Barat, dari 21 hingga 30 Januari 2025, mengakibatkan kerugian sektor pertanian mencapai Rp17 miliar lebih dan 12.023 warga terdampak.
![Banjir Bengkayang Akibatkan Kerugian Pertanian Rp17 Miliar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000221.004-banjir-bengkayang-akibatkan-kerugian-pertanian-rp17-miliar-1.jpg)
Banjir yang melanda Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, awal tahun 2025, telah menimbulkan kerugian signifikan di sektor pertanian. Dinas Pertanian Bengkayang mencatat kerugian mencapai Rp17 miliar lebih akibat terendamnya lahan pertanian padi dan jagung.
Kerugian Sektor Pertanian
Sebanyak 533,90 hektare lahan padi dan 191,15 hektare lahan jagung di 11 kecamatan terdampak banjir. Kepala Dinas Pertanian, Dr. Yulianus, menjelaskan perhitungan kerugian tersebut. Untuk padi, dengan produktivitas 3,1 ton per hektare dan harga gabah rata-rata Rp7.500 per kilogram, kerugian ditaksir mencapai Rp12,4 miliar lebih. Sementara kerugian pada tanaman jagung, dengan produktivitas 4,9 ton per hektare dan harga pipil kering rata-rata Rp5.000 per kilogram, mencapai Rp4,6 miliar lebih. Total kerugian sektor pertanian akibat banjir ini mencapai lebih dari Rp17 miliar.
Wilayah Terdampak dan Upaya Penanganan
Sebelas kecamatan terdampak meliputi Siding, Jagoi Babang, Seluas, Sanggau Ledo, Ledo, Lumar, Suti Semarang, Teriak, Bengkayang, Sungai Betung, dan Sungai Raya Kepulauan. Saat ini, Dinas Pertanian fokus pada cadangan pangan dan memberikan bantuan pangan kepada petani terdampak melalui kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). BPBD berperan dalam pendistribusian bantuan di lapangan, sementara Dinas Pertanian menyediakan logistik.
Data lahan pertanian yang terdampak akan diusulkan untuk mendapatkan bantuan tambahan dari pemerintah pusat dan provinsi. Data ini juga akan digunakan untuk perencanaan mitigasi bencana di masa mendatang, termasuk penataan irigasi dan identifikasi lahan rawan banjir.
Dampak Banjir terhadap Warga
Tidak hanya sektor pertanian, banjir juga berdampak signifikan pada warga Bengkayang. BPBD Kabupaten Bengkayang mencatat sebanyak 12.023 warga terdampak banjir yang terjadi mulai 21 hingga 30 Januari 2025. Kepala Pelaksana BPBD, Dwi Berta M., menjelaskan banjir terparah terjadi di Kecamatan Ledo, dengan lebih dari 500 warga dievakuasi. Kecamatan Seluas dan Jagoi Babang juga terdampak parah akibat meluapnya Sungai Kumba dan Sungai Piat yang berhulu di Malaysia.
Bantuan untuk Korban Banjir
Berbagai bantuan telah disalurkan kepada korban banjir, baik dari pemerintah, swasta, maupun donatur. Upaya pemulihan pascabanjir terus dilakukan untuk membantu warga dan memulihkan sektor pertanian yang terdampak.