Banjir Lampung Selatan Rendam Ribuan Hektare Sawah, Petani Terancam Gagal Panen
Banjir akibat curah hujan tinggi dan tanggul jebol di Lampung Selatan merendam 6.915 hektare sawah di tujuh kecamatan, mengancam ribuan petani gagal panen.
![Banjir Lampung Selatan Rendam Ribuan Hektare Sawah, Petani Terancam Gagal Panen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170042.536-banjir-lampung-selatan-rendam-ribuan-hektare-sawah-petani-terancam-gagal-panen-1.jpg)
Banjir yang melanda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, telah mengakibatkan kerugian besar bagi para petani. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan ribuan hektare sawah terendam banjir sejak beberapa hari terakhir. Peristiwa ini terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi dan jebolnya beberapa tanggul sungai.
Dampak Banjir terhadap Pertanian
Berdasarkan data sementara dari BPBD Lampung Selatan, seluas 6.915 hektare sawah terendam banjir. Luas lahan yang terdampak ini sangat signifikan dan berpotensi menyebabkan gagal panen bagi ribuan petani. Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan, Ariswandi, menyatakan bahwa pendataan masih terus dilakukan untuk memastikan jumlah pasti petani yang terdampak.
"Untuk pendataan jumlah warga yang terdampak banjir hingga saat ini masih dalam proses penghitungan yang dilakukan oleh tim di lapangan, kemudian untuk sawah warga yang terendam banjir berdasarkan data sementara ada sekitar 6.915 hektare yang terdampak," jelas Ariswandi.
Mayoritas lahan sawah yang terendam ditanami padi. Tujuh kecamatan terdampak meliputi Ketapang, Palas, Seragi, Penengagan, Waypanji, Candipuro, dan Waysulan. Petani di daerah-daerah ini kini menghadapi ancaman gagal panen yang berdampak besar pada perekonomian mereka.
Penyebab Banjir dan Kondisi Terkini
Ariswandi menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir. Debit air sungai yang tak mampu menampung volume air yang besar, ditambah dengan jebolnya beberapa tanggul, mengakibatkan meluapnya air ke area persawahan dan permukiman warga.
"Untuk sawah yang terendam banjir itu ada di tujuh kecamatan yakni Kecamatan Ketapang, Palas, Seragi, Penengagan, Waypanji, Candipuro, dan Kecamatan Waysulan," ujarnya menambahkan.
Tidak hanya sawah, sejumlah permukiman warga juga terendam banjir. BPBD Lampung Selatan masih melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah rumah warga yang terdampak. Situasi ini tentu menimbulkan kekhawatiran dan kesulitan bagi warga yang terdampak.
Imbauan dan Antisipasi Ke Depan
Mengingat curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi hingga akhir Februari, BPBD Lampung Selatan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi curah hujan tinggi tersebut.
"Kita lihat hingga saat ini hujan lebat masih sering terjadi, kemudian BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini tentang potensi curah hujan yang cukup tinggi hingga akhir Februari ini. Oleh karena itu saya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang tidak kita inginkan," pesan Ariswandi.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah yang rawan banjir. Upaya mitigasi bencana, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan kesadaran masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak kerugian di masa mendatang.
Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk membantu para petani yang terdampak, seperti memberikan bantuan bibit, pupuk, dan akses terhadap informasi pertanian terkini. Selain itu, upaya perbaikan tanggul sungai juga perlu menjadi prioritas untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.