Rupiah Menguat: Cadangan Devisa Naik, Investor Optimis
Penguatan rupiah ditopang kenaikan cadangan devisa Indonesia ke level tertinggi baru dan ditunda nya kebijakan tarif AS terhadap Kanada dan Meksiko.
Kenaikan Cadangan Devisa Dorong Rupiah Menguat
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat signifikan pada Jumat, 7 Februari 2025. Penguatan ini didorong oleh sentimen positif investor menyusul kenaikan cadangan devisa (cadev) Indonesia ke level tertinggi baru. Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan bahwa respon pasar sangat positif terhadap data cadev terbaru.
Cadangan Devisa Indonesia Tembus Level Tertinggi
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadev Indonesia pada akhir Januari 2025 mencapai US$ 156,1 miliar, meningkat dari US$ 155,7 miliar pada akhir Desember 2024. Kenaikan ini sebagian besar bersumber dari penerbitan global bond pemerintah, penerimaan pajak dan jasa, serta kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan pemerintah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Cadangan devisa tersebut dinilai cukup untuk membiayai impor selama 6,7 bulan, atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka ini jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor, menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia yang kuat.
BI menilai cadangan devisa yang melimpah ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan Indonesia. Hal ini memberikan keyakinan kepada investor baik domestik maupun asing, sehingga mendorong aliran modal masuk dan menguatkan nilai tukar rupiah.
Faktor Global Mempengaruhi Penguatan Rupiah
Selain faktor domestik, penundaan kebijakan tarif AS terhadap Kanada dan Meksiko juga memberikan dampak positif terhadap penguatan rupiah. Dolar AS sempat menguat setelah pelantikan Presiden Trump dan pengumuman kebijakan tarif tersebut, namun kemudian melemah seiring penundaan kebijakan tersebut. Hal ini memberikan ruang bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, untuk menguat.
Penguatan Rupiah di Pasar
Pada penutupan perdagangan Jumat, rupiah menguat hingga 58 poin atau 0,36 persen, mencapai Rp16.283 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.341 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI juga menguat ke level Rp16.325 per dolar AS dari Rp16.330 per dolar AS. Penguatan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia yang semakin membaik.
Kesimpulan
Penguatan rupiah merupakan sinyal positif bagi perekonomian Indonesia. Kenaikan cadangan devisa dan penundaan kebijakan tarif AS menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan daya tahan yang baik terhadap gejolak ekonomi global. Ke depannya, diharapkan kondisi ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.