Rupiah Menguat: Desakan Trump Turunkan Suku Bunga AS Jadi Faktor Utama
Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh permintaan Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan suku bunga di negaranya, meskipun hal ini bukan wewenang Trump secara langsung, serta sentimen positif dari revisi kebijakan Dana Hasil Ek
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menguat signifikan pada Jumat pagi, mencapai Rp16.223 per dolar AS. Penguatan ini, menurut analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong, didorong oleh permintaan Presiden AS Donald Trump untuk segera menurunkan suku bunga di AS.
Desakan Trump dan Dampaknya
Lukman menjelaskan bahwa desakan Trump untuk menurunkan suku bunga AS membuat dolar AS melemah. Kebijakan ekonomi pro-pertumbuhan Trump memang membutuhkan suku bunga rendah sebagai penopang. Namun, perlu digarisbawahi bahwa keputusan untuk menurunkan suku bunga tetap berada di tangan Federal Reserve (The Fed), bukan Presiden Trump. Permintaan Trump tersebut menjadi pertimbangan penting bagi The Fed dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
Faktor Internal Mendukung Penguatan Rupiah
Selain faktor eksternal tersebut, Lukman juga menyinggung faktor internal yang turut berkontribusi pada penguatan rupiah. Revisi kebijakan Dana Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) diyakini akan memberikan dampak positif bagi nilai tukar rupiah dalam jangka panjang. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.
Klaim Pengangguran dan Kebakaran di LA
Menariknya, Lukman juga menghubungkan tingginya angka pengangguran di AS dengan kebakaran besar di Los Angeles beberapa waktu lalu. Meskipun belum dijelaskan secara detail, kebakaran tersebut kemungkinan berdampak pada angka pengangguran dan menjadi pertimbangan lain bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter.
Proyeksi Kurs Rupiah
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Lukman memprediksi kurs rupiah akan berada di kisaran Rp16.150 hingga Rp16.300 per dolar AS dalam waktu dekat. Ini menunjukkan potensi penguatan rupiah masih cukup besar.
Kesimpulan
Penguatan rupiah pada Jumat pagi didorong oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Permintaan Trump untuk menurunkan suku bunga AS menjadi katalis utama, sementara revisi kebijakan DHE SDA memberikan dukungan dari dalam negeri. Meskipun prediksi kurs rupiah masih fluktuatif, sentimen positif ini mengindikasikan prospek yang baik untuk nilai tukar Rupiah ke depannya.