Satgas Brimob Selamatkan Ketua Komnas HAM Papua dari Serangan KKB
Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, berhasil diselamatkan oleh Satgas Brimob dari serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat operasi pencarian Iptu Tomi Marbun di Papua Barat.

Tim Brimob Polri yang tergabung dalam Satgas Alpha Bravo (AB) Moskona 2025 berhasil menyelamatkan Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, dari serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Moskona, Papua Barat. Peristiwa ini terjadi pada Senin pagi pukul 07.10 WIT, saat rombongan sedang melakukan operasi kemanusiaan untuk mencari Iptu Tomi Marbun yang hilang sejak 18 Desember 2024. Serangan tersebut berupa tembakan yang ditujukan kepada rombongan yang tengah berada di Sungai Rawara.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa Tim Brimob segera memberikan perlindungan dan berhasil mengevakuasi Frits Ramandey dan rombongan. Mereka kemudian diterbangkan menggunakan helikopter menuju Poskotis Meyado untuk mendapatkan pengamanan lebih lanjut. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka berat dalam insiden ini.
Operasi pencarian Iptu Tomi Marbun melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, TNI, Komnas HAM, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Kehadiran Komnas HAM dalam operasi ini bertujuan untuk memastikan proses pencarian dilakukan sesuai standar hak asasi manusia. Frits Ramandey sendiri telah berada di lokasi sejak Jumat (25/4) untuk melakukan rekonstruksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kronologi Penembakan dan Evakuasi
Menurut keterangan Frits Ramandey, pada Minggu (27/4) pagi, ia bersama empat anggota polisi turun ke sungai untuk mandi dan beribadah. Sekitar pukul 07.10 WIT, mereka tiba-tiba diserang oleh KKB. "Ketika kami turun pukul 06.00 lewat (waktu Indonesia timur), kami MCK sampai pukul 07.10, kemudian kami diberondong oleh kelompok sipil bersenjata," ujar Frits. Mereka langsung berlindung dan menyelamatkan diri ke arah hutan.
Frits menambahkan bahwa Brimob langsung melakukan tembakan balasan untuk memberikan perlindungan. Kapolda Papua Irjen Pol. Jhonny Edison Isir juga berada di lokasi yang berjarak sekitar 150 meter. Meskipun tidak ada korban jiwa, Frits mengalami luka-luka ringan pada lutut, kaki, dan tangan akibat terjatuh saat menyelamatkan diri. "Puji Tuhan, kami, saya terutama sudah dievakuasi ke Mayado dan sudah mendapat tindakan pengobatan dari dokter; dan syukur yang lain juga sudah dievakuasi kemarin dan hari ini," tambahnya.
Peristiwa ini sekali lagi menyoroti tantangan keamanan di Papua dan pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam menjaga keselamatan warga dan petugas di lapangan. Keberhasilan Satgas Brimob menyelamatkan Ketua Komnas HAM Papua menjadi bukti nyata komitmen aparat keamanan dalam melindungi warga sipil.
Peran Komnas HAM dalam Operasi Pencarian
Komnas HAM Papua turut serta dalam operasi pencarian Iptu Tomi Marbun untuk memastikan proses pencarian dilakukan sesuai standar HAM. Kehadiran mereka di lokasi sejak Jumat (25/4) hingga terjadinya insiden penembakan menunjukkan komitmen mereka dalam mengawasi dan memastikan perlindungan hak asasi manusia terpenuhi. Partisipasi Komnas HAM dalam operasi ini merupakan langkah penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas proses pencarian.
Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya pengamanan bagi tim yang terlibat dalam operasi kemanusiaan di daerah konflik. Perlindungan yang memadai dan strategi keamanan yang efektif sangat krusial untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Keberadaan Kapolda Papua di lokasi kejadian juga menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani situasi darurat.
Keberhasilan evakuasi Frits Ramandey dan rombongan menjadi bukti koordinasi yang baik antar lembaga. Kerja sama antara Polri, TNI, Basarnas, Komnas HAM, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam operasi ini menunjukkan sinergi yang efektif dalam menghadapi tantangan keamanan di Papua.
Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya upaya untuk menyelesaikan konflik di Papua secara damai dan memastikan perlindungan hak asasi manusia bagi semua warga.
Kesimpulan
Penyelamatan Ketua Komnas HAM Papua oleh Satgas Brimob dari serangan KKB di Papua Barat merupakan bukti nyata komitmen aparat keamanan dalam melindungi warga sipil dan memastikan operasi kemanusiaan berjalan dengan aman. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar lembaga dan perlunya strategi keamanan yang lebih efektif di daerah konflik.