Satgas Damai Cartenz Evakuasi Lima Jenazah Korban KKB di Yahukimo
Satgas Damai Cartenz berhasil mengevakuasi lima jenazah korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bingki, Yahukimo, Papua Pegunungan, dan proses evakuasi masih berlanjut.

Satgas Damai Cartenz berhasil mengevakuasi lima jenazah korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Bingki, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Evakuasi yang dilakukan pada Sabtu, 12 April 2024, menggunakan helikopter milik Polri dan membawa jenazah dari lokasi kejadian yang terpencil ke Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo. Proses evakuasi ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menangani dampak kekerasan yang dilakukan oleh KKB di wilayah tersebut.
Kasatgas Humas Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, membenarkan informasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa para korban merupakan para pendulang emas yang menjadi sasaran serangan KKB di Bingki, sebuah lokasi penambangan emas di pedalaman Yahukimo. "Memang benar tim Satgas Damai Cartenz telah mengevakuasi lima jenazah pendulang emas yang menjadi korban pembunuhan KKB di Bingki," ujar Kombes Pol. Yusuf kepada ANTARA.
Proses evakuasi yang kompleks dan menantang dilakukan dalam dua tahap menggunakan helikopter Polri. Setelah tiba di Dekai, jenazah-jenazah tersebut langsung dibawa ke RSUD Dekai untuk proses identifikasi lebih lanjut. Kejadian ini menyoroti bahaya yang dihadapi para pendulang emas yang bekerja di wilayah rawan konflik di Papua Pegunungan.
Evakuasi Jenazah Korban KKB di Yahukimo dan Pegunungan Bintang
Lokasi pembunuhan para pendulang emas tersebar di beberapa titik di Kabupaten Yahukimo. Kombes Pol. Yusuf menjelaskan bahwa TKP pendulangan emas yang menjadi tempat pembunuhan berada di lokasi berbeda-beda yang berada di Kabupaten Yahukimo. Kondisi geografis yang sulit dijangkau menjadi kendala tersendiri dalam proses evakuasi.
Tidak hanya di Yahukimo, evakuasi jenazah korban KKB juga dilakukan di Kabupaten Pegunungan Bintang. Di wilayah ini, evakuasi jenazah dari Kawe dilakukan menuju Boven Digoel menggunakan jalur sungai dengan perahu motor. Perbedaan metode evakuasi ini menunjukkan kompleksitas tantangan yang dihadapi tim Satgas Damai Cartenz dalam operasi penyelamatan dan evakuasi korban di berbagai wilayah Papua.
Proses evakuasi masih terus berlanjut. Satgas Damai Cartenz berkomitmen untuk mengevakuasi seluruh korban pembunuhan yang dilakukan oleh KKB di wilayah Yahukimo dan Pegunungan Bintang. "Tim berupaya untuk mengevakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan KKB," tegas Kombes Pol. Yusuf Sutejo.
Upaya Penanganan Konflik dan Keamanan di Papua
Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya upaya pemerintah dalam menangani konflik dan menjaga keamanan di wilayah Papua. Serangan KKB terhadap warga sipil yang tidak berdosa merupakan tindakan biadab yang harus dihentikan. Evakuasi jenazah korban merupakan langkah awal, namun upaya jangka panjang untuk menciptakan perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut tetap menjadi prioritas utama.
Selain evakuasi, pemerintah juga perlu fokus pada upaya-upaya pencegahan konflik, perlindungan warga sipil, dan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan. Kerjasama antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat lokal sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga Papua.
Keberhasilan evakuasi jenazah korban KKB di Yahukimo dan Pegunungan Bintang menunjukkan komitmen Satgas Damai Cartenz dalam menjalankan tugasnya. Namun, tantangan masih panjang di depan. Upaya untuk menciptakan perdamaian dan keamanan di Papua membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan.
Langkah-langkah yang lebih terintegrasi, termasuk program pembangunan ekonomi yang inklusif dan pemberdayaan masyarakat, sangat penting untuk mencegah terjadinya kekerasan di masa mendatang. Perhatian dan dukungan dari seluruh pihak sangat diperlukan untuk menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera.
Ke depan, diharapkan akan ada peningkatan koordinasi dan kerjasama antar lembaga terkait dalam penanganan konflik di Papua, sehingga kejadian serupa dapat dicegah dan korban dapat segera mendapatkan pertolongan.