Tim DVI Identifikasi Jenazah Korban Pembunuhan KKB di Yahukimo, Papua
Dua belas personel Tim DVI Polda Papua dikerahkan untuk mengidentifikasi enam jenazah korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo; kendala ruang penyimpanan jenazah di RSUD Dekai mempercepat proses identifikasi.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua telah mengerahkan 12 personel untuk mengidentifikasi jenazah korban pembunuhan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Identifikasi ini dilakukan menyusul serangan KKB terhadap para penambang emas di beberapa lokasi di Yahukimo dan Pegunungan Bintang. Proses identifikasi ini sangat penting untuk memastikan identitas para korban dan mengembalikan jenazah kepada keluarga mereka.
Menurut keterangan Kasatgas Humas Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo, ke-12 personel DVI tersebut berasal dari Polda Papua, RSUD Dekai, dan Satgas Damai Cartenz. Mereka telah tiba di Dekai dan langsung memulai proses pencocokan data antemortem (data sebelum kematian) dan postmortem (data setelah kematian) untuk memastikan identitas para korban. Proses ini menjadi krusial mengingat kondisi jenazah yang mulai mengalami pembusukan.
Dari enam jenazah yang berada di RSUD Dekai, baru dua yang berhasil diidentifikasi. Kedua jenazah tersebut adalah Wawan, yang ditemukan di Lokasi 22, dan Stenly, yang ditemukan di Muara Kali Kum. Keterbatasan ruang penyimpanan jenazah di RSUD Dekai menjadi tantangan tersendiri dalam proses identifikasi dan evakuasi jenazah.
Identifikasi Jenazah dan Kendala di RSUD Dekai
Proses identifikasi jenazah korban pembunuhan KKB di Yahukimo menghadapi beberapa kendala. Kombes Yusuf Sutejo menyampaikan harapan agar proses evakuasi dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti. Kondisi jenazah yang mulai membusuk mengharuskan proses identifikasi dan penyerahan kepada keluarga untuk dimakamkan dilakukan secepatnya.
Ruang penyimpanan jenazah yang terbatas di RSUD Dekai menjadi salah satu kendala utama. Hal ini mendorong tim DVI untuk mempercepat proses identifikasi agar jenazah dapat segera diserahkan kepada keluarga. Keterbatasan ini juga menjadi sorotan penting terkait penanganan kasus serupa di masa mendatang.
Lokasi penambangan emas yang diserang KKB tersebar di beberapa lokasi di Kabupaten Yahukimo, sehingga proses evakuasi dan identifikasi menjadi lebih kompleks. Selain di Yahukimo, serangan KKB juga terjadi di Kabupaten Pegunungan Bintang, mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Jenazahnya telah dievakuasi ke Boven Digoel menggunakan perahu motor.
Serangan KKB dan Dampaknya
Serangan KKB terhadap para penambang emas di Yahukimo dan Pegunungan Bintang telah mengakibatkan korban jiwa dan menimbulkan keprihatinan. Peristiwa ini menyoroti masih adanya ancaman keamanan di wilayah tersebut dan perlunya upaya untuk melindungi warga sipil. Proses identifikasi jenazah menjadi langkah penting dalam memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi para korban.
Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan keamanan di daerah rawan konflik. Perlindungan bagi warga sipil yang bekerja di daerah rawan konflik harus menjadi prioritas utama. Pemerintah perlu meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Proses identifikasi yang dilakukan oleh Tim DVI diharapkan dapat memberikan kepastian kepada keluarga korban. Dukungan dan bantuan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu proses identifikasi dan evakuasi jenazah, serta memberikan dukungan psikososial kepada keluarga korban.
Semoga proses identifikasi dan evakuasi jenazah dapat berjalan dengan lancar dan jenazah dapat segera diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Papua.