Tim DVI Identifikasi 11 Jenazah Korban Pembantaian KKB di Yahukimo
Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi 11 jenazah korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan, menambah jumlah korban menjadi 12 orang.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi 11 jenazah korban pembantaian yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Identifikasi dilakukan di RSUD Dekai, menambah jumlah korban meninggal menjadi 12 orang. Peristiwa tragis ini terjadi di lokasi penambangan emas, melibatkan para pendulang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal, mengumumkan hasil identifikasi tersebut di Jayapura pada Minggu, 13 April 2024. Ia menjelaskan bahwa 11 jenazah yang berhasil diidentifikasi berasal dari lokasi kejadian di Yahukimo, sementara satu jenazah lainnya ditemukan di lokasi penambangan di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Tragedi ini menyoroti ancaman nyata yang ditimbulkan oleh KKB terhadap warga sipil yang tengah mencari nafkah. Proses identifikasi jenazah yang memakan waktu menunjukkan kompleksitas situasi di lapangan dan tantangan dalam menghadapi aksi kekerasan kelompok tersebut.
Identitas Korban yang Teridentifikasi
Sebelas jenazah yang telah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka adalah Wawan Tangahu dari Dusun III, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara; Suardi Laode alias Kaswadi dari Dusun III, Bolaang Mongondow Selatan; dan Stenli Humena dari Kampung Kalama Darat, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Selanjutnya, ada Yuda Lesmana (kos Jalan Paradiso, Dekai); Riki Rahmat (Desa Ranomolua, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara); Muhammad Arif (kos permukiman jalur II Dekai); Safaruddin (kos permukiman jalur II Dekai); Abdur Raffi Batu Bara (kos permukiman jalur II Dekai); Stefanus Gisbertus (Desa Tala, Kabupaten Seram Barat, Maluku); dan Zamroni (Dukuh Dulak, Desa Gantungan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah).
Satu korban lainnya yang diidentifikasi adalah Ariston Kamma, asal Tantanan Tallunglipu, Sulawesi Selatan. Ia ditemukan tewas di Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang, lokasi penambangan yang berbeda dari lokasi penemuan 11 jenazah lainnya.
Upaya Evakuasi dan Penyelidikan
Brigadir Jenderal Polisi Faizal juga menyampaikan bahwa tim gabungan telah menemukan satu jenazah lagi di Area 33. Namun, evakuasi jenazah tersebut terhambat oleh kondisi cuaca buruk. Pihak berwenang berharap cuaca membaik sehingga evakuasi dapat dilakukan pada Senin, 14 April 2024. "Mudah-mudahan Senin (14/4) cuaca mendukung untuk dilakukan evakuasi," ujar Faizal Rahmadani.
Proses identifikasi dan evakuasi jenazah ini menjadi bagian penting dari upaya penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa pembunuhan tersebut. Polri berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan menuntut pertanggungjawaban para pelaku.
Kejadian ini sekali lagi menyoroti pentingnya upaya pemerintah dalam menjaga keamanan dan melindungi warga sipil di wilayah Papua Pegunungan. Perlu ada strategi komprehensif untuk mengatasi ancaman KKB dan menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat.
Proses identifikasi yang dilakukan oleh Tim DVI menunjukkan komitmen untuk memberikan penghormatan terakhir kepada para korban dan memastikan keluarga mereka mendapatkan kepastian. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk mencegah tragedi serupa terulang di masa mendatang.