Satpol PP Sleman Awasi Transaksi Miras Online: Tantangan dan Imbauan
Satpol PP Sleman terus memantau transaksi minuman keras daring yang sulit dideteksi, sekaligus mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan dan orang tua untuk mengawasi anak.

Sleman, 27 Februari 2024 (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, gencar melakukan pemantauan terhadap transaksi jual beli minuman keras (miras) secara daring. Upaya ini dilakukan untuk mencegah peredaran miras ilegal yang semakin mudah diakses melalui platform online. Kepala Satpol PP Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, mengungkapkan tantangan dalam memberantas praktik ini.
Shavitri menjelaskan, Satpol PP Sleman telah melakukan pemantauan terhadap layanan pesan antar online dan memberikan imbauan kepada operator layanan penjualan makanan dan minuman online untuk tidak menjual miras. Namun, ia mengakui kesulitan dalam mengawasi transaksi yang dilakukan melalui media sosial. "Penjual online ini cukup pintar dan dengan promosi yang menggiurkan," ujar Shavitri.
Menurutnya, penindakan baru dapat dilakukan jika penjual mencantumkan lokasi transaksi melalui Google Maps. Kendala lain yang dihadapi adalah minimnya informasi mengenai penjual, seringkali hanya kurir yang tertangkap dan mengaku tidak mengetahui isi paket yang diantarnya. Hal ini membuat upaya penegakan hukum menjadi lebih kompleks.
Pengawasan Transaksi Miras Online: Tantangan dan Strategi
Satpol PP Sleman menghadapi tantangan dalam mengawasi transaksi miras online. Platform media sosial yang beragam dan dinamis menyulitkan proses pemantauan. Meskipun operator layanan pesan antar besar telah berkomitmen untuk tidak melayani penjualan miras, transaksi melalui media sosial masih sulit dideteksi dan ditindak. Strategi yang diterapkan sejauh ini adalah pemantauan dan imbauan kepada operator online.
Meskipun demikian, Satpol PP Sleman tetap berkomitmen untuk memberantas peredaran miras ilegal. Mereka mengandalkan laporan dari masyarakat sebagai informasi penting untuk menindaklanjuti kasus-kasus tersebut. Dengan keterbatasan akses informasi penjual online, laporan masyarakat menjadi mata dan telinga Satpol PP dalam mengawasi transaksi miras secara daring.
Langkah lain yang dilakukan adalah pembinaan kepada kurir yang kedapatan mengantar miras. Namun, pembinaan ini diakui belum memberikan solusi optimal dalam pencegahan dan penindakan. Karena itu, dibutuhkan kerjasama yang lebih erat antara berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan ini.
Imbauan kepada Masyarakat dan Orang Tua
Shavitri Nurmala Dewi juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan jika mengetahui adanya transaksi miras ilegal, baik secara langsung maupun online. Laporan tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh Satpol PP Sleman. Kerjasama masyarakat sangat penting dalam upaya memberantas peredaran miras ilegal.
Selain itu, imbauan juga ditujukan kepada orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Penting bagi orang tua untuk mencegah anak-anak terpapar pengaruh buruk konsumsi miras dan memahami bahaya yang ditimbulkan. Peran orang tua sangat krusial dalam membentuk perilaku anak yang sehat dan bertanggung jawab.
Pencegahan dini melalui pengawasan orang tua dan edukasi kepada anak-anak sangat penting untuk mengurangi angka konsumsi miras di kalangan remaja. Dengan demikian, upaya pencegahan dan penindakan peredaran miras ilegal akan lebih efektif.
Satpol PP Sleman menyadari bahwa pengawasan transaksi miras online membutuhkan strategi yang lebih komprehensif dan kerjasama yang kuat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, mereka terus berupaya meningkatkan kemampuan pengawasan dan mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari miras ilegal.