SBY Ungkap 80 Persen Sarannya pada Prabowo soal Kebijakan AS Diterapkan
Mantan Presiden SBY mengungkapkan bahwa 80 persen sarannya kepada Presiden Prabowo Subianto terkait respons terhadap kebijakan impor AS telah diterapkan pemerintah.

Jakarta, 13 April 2024 - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkapkan telah memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo terkait langkah-langkah yang perlu diambil untuk merespons kenaikan tarif impor yang diterapkan Amerika Serikat (AS). SBY menyatakan sekitar 80 persen dari saran yang dia berikan tersebut telah diimplementasikan oleh pemerintah.
Keprihatinan SBY muncul menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump yang berdampak pada perekonomian Indonesia. Menanggapi hal ini, SBY mengirimkan tujuh poin ide strategis sebagai respons terhadap kebijakan AS tersebut. Hal ini disampaikan SBY dalam diskusi bertajuk "Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global" di Jakarta, Minggu lalu.
Menurut SBY, "Saya bersyukur karena yang dijelaskan oleh para menteri Indonesia, termasuk Presiden Prabowo Subianto, yang saya dapatkan dari berbagai sumber, itu boleh dikatakan 80 persen sama dengan apa yang saya pikirkan." Pernyataan ini menunjukkan keselarasan antara pemikiran SBY dan langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Respons Terhadap Kebijakan AS
SBY menekankan pentingnya sikap yang bijak dan terukur dalam merespons kebijakan AS. Beliau mengingatkan agar Indonesia tidak reaktif, emosional, atau kurang rasional. Pemerintah, menurutnya, perlu memahami posisi dan kemampuan Indonesia di kancah internasional.
SBY menambahkan, "Kita harus tahu kemampuan dan batas kemampuan, kita harus tahu apa yang bisa Indonesia lakukan dan apa yang tidak bisa Indonesia lakukan." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya perencanaan dan strategi yang matang dalam menghadapi tekanan ekonomi global.
Indonesia, menurut SBY, harus bergerak cepat dan adaptif, namun tetap memperhitungkan konsekuensi jangka panjang. Situasi global saat ini tidak hanya melibatkan aspek ekonomi, tetapi juga geopolitik dan keamanan internasional. Oleh karena itu, antisipasi dan persiapan yang matang menjadi kunci utama.
Persiapan dan Solusi
SBY menyarankan agar Indonesia mempersiapkan diri menghadapi berbagai skenario, termasuk skenario terburuk. Namun, beliau juga menekankan pentingnya peran aktif Indonesia dalam mencari solusi global. Indonesia, menurutnya, tidak boleh hanya bersikap pasif, tetapi harus berkontribusi dalam menciptakan stabilitas ekonomi dan politik internasional.
SBY optimis Indonesia mampu berkontribusi signifikan di kancah internasional berkat sumber daya yang dimiliki. Pengalamannya selama 30 tahun sebagai perwira TNI memberinya pemahaman yang mendalam tentang geopolitik dan keamanan internasional. Beliau memahami kerentanan dan risiko yang dihadapi Indonesia.
SBY mengatakan, "Sebagai jenderal, saya tahu tentang geopolitik, tentang situasi perdamaian dan keamanan dunia, tentang seberapa vulnerable, seberapa riskan kawasan kita." Pernyataan ini menunjukkan bahwa saran-saran yang diberikan SBY didasari oleh pemahaman yang komprehensif tentang dinamika global.
Sebagai penutup, SBY menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan peran aktif Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Dengan persiapan yang matang dan kontribusi yang konstruktif, Indonesia diharapkan mampu menghadapi situasi ekonomi dan politik global yang dinamis dan kompleks.