Serambi NTT: Gubernur Apresiasi Upaya Penuhi Kebutuhan Rupiah di NTT
Gubernur NTT, Melki Laka Lena, memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas penyelenggaraan Serambi NTT 2025 yang dinilai berhasil memenuhi kebutuhan uang Rupiah di NTT menjelang Lebaran.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, memberikan apresiasi positif terhadap penyelenggaraan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) tahun 2025. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan NTT ini dinilai berhasil membantu memenuhi kebutuhan uang Rupiah yang layak edar di wilayah NTT, khususnya menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Melki di Kupang, Kamis, 27 Maret 2025, saat menutup rangkaian acara Serambi NTT 2025.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki menyatakan bahwa ketersediaan uang Rupiah yang cukup dan dalam pecahan yang sesuai kebutuhan masyarakat sangat penting, terutama selama bulan Ramadan. Ia menekankan pentingnya peran Serambi dalam memastikan kelancaran transaksi ekonomi selama periode tersebut. "Kita berikan apresiasi kepada Bank Indonesia Wilayah NTT melalui kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) ini sebagai langkah baik untuk membantu memenuhi kebutuhan uang Rupiah yang layak edar dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai kebutuhan masyarakat di NTT pada saat bulan Ramadan ini," kata Melki.
Lebih lanjut, Gubernur Melki berharap agar Serambi dapat berkontribusi pada stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat selama periode Lebaran. Ia juga berharap agar pergerakan arus masyarakat yang mudik dan berlibur dapat berjalan lancar dan terkendali. Selain itu, Gubernur juga menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada seluruh umat Muslim di NTT.
Dukungan Pemprov NTT terhadap Ekonomi Lokal
Gubernur Melki juga menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dalam mengembangkan dan meningkatkan sektor ekonomi daerah. Pemprov NTT secara aktif mendorong Gerakan Beli NTT, sebuah program yang bertujuan untuk memprioritaskan produk lokal dalam berbagai transaksi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan dukungan terhadap produk-produk dalam negeri.
Selain Gerakan Beli NTT, Pemprov NTT juga gencar menjalankan Program Satu Desa Satu Produk Unggulan (One Village One Product/OVOP). Program ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi desa melalui pengembangan produk unggulan masing-masing desa. Gubernur mengungkapkan bahwa Pemprov NTT telah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendukung kelancaran program OVOP ini.
Dengan dukungan dari BPOM, diharapkan program OVOP dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar keamanan dan kesehatan. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa-desa di NTT.
Bank Indonesia Siapkan Triliunan Rupiah
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah NTT, Agus Sistyo Widjajati, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan uang layak edar sebesar Rp1,1 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri. Jumlah ini diharapkan dapat mencukupi kebutuhan transaksi selama periode tersebut.
Selain penyediaan uang Rupiah, Bank Indonesia juga menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial dan edukatif dalam rangka Serambi NTT 2025. Kegiatan tersebut antara lain berbagi dengan sesama, peningkatan kompetensi anak-anak melalui cerdas cermat dan lomba Da’i cilik, serta pengembangan ekonomi syariah melalui pemberian sertifikat halal kepada UMKM.
Agus berharap, dengan adanya program pemberian sertifikat halal ini, UMKM di NTT dapat semakin berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemberian sertifikat halal diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar, baik lokal maupun nasional.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Serambi NTT 2025 mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak. Kegiatan ini dinilai berhasil mendukung kelancaran transaksi ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT, khususnya selama bulan Ramadan dan Idul Fitri. Kerjasama antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia dalam program ini menjadi contoh yang baik dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah.