Serangan Israel ke RS Nasser Gaza Tewaskan Satu Warga Palestina, Beberapa Terluka
Serangan artileri Israel menewaskan satu warga Palestina dan melukai beberapa lainnya di Rumah Sakit Nasser, Gaza, meningkatkan jumlah korban sipil dalam konflik yang sedang berlangsung.

Serangan artileri Israel yang terjadi pada Minggu malam (23/3) di Kota Khan Yunis, Gaza, telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka. Satu warga Palestina tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang menargetkan Rumah Sakit Nasser, salah satu pusat medis terbesar di Gaza selatan. Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan dan konflik antara Israel dan Palestina.
Saksi mata melaporkan bahwa serangan tersebut fokus pada lantai dua Rumah Sakit Nasser, menyebabkan kebakaran di fasilitas medis yang saat itu menampung banyak pasien dan warga sipil yang terluka. Serangan ini menambah daftar panjang penderitaan warga Palestina yang telah mengalami kekerasan intensif sejak Selasa lalu. Rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi yang membutuhkan perawatan medis, kini menjadi sasaran serangan, menggarisbawahi eskalasi konflik yang mengkhawatirkan.
Insiden ini terjadi di tengah serangan udara mendadak Israel di Gaza sejak Selasa, yang telah menewaskan lebih dari 700 warga Palestina dan melukai lebih dari 1.000 lainnya. Serangan ini juga menggagalkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang telah berlaku sejak Januari. Situasi ini semakin memburuk dengan laporan dari Kantor Media Pemerintah Gaza yang menyebutkan bahwa lebih dari 34 rumah sakit telah diserang, dibakar, dan dihancurkan, sehingga banyak fasilitas kesehatan menjadi tidak beroperasi.
Rumah Sakit Nasser: Sasaran Serangan di Tengah Konflik
Rumah Sakit Nasser, sebagai salah satu pusat medis utama di Gaza selatan, menjadi simbol penting bagi layanan kesehatan di wilayah tersebut. Kejadian ini menunjukkan betapa konflik telah meluas dan tidak pandang bulu, bahkan menargetkan fasilitas kesehatan yang seharusnya dilindungi di bawah hukum internasional. Serangan ini menimbulkan keprihatinan serius tentang akses terhadap perawatan medis bagi warga sipil yang rentan.
Kejadian ini juga menyoroti kurangnya perlindungan bagi warga sipil di tengah konflik. Rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi yang membutuhkan perawatan medis, kini menjadi sasaran serangan, menggarisbawahi eskalasi konflik yang mengkhawatirkan. Serangan ini menambah daftar panjang penderitaan warga Palestina yang telah mengalami kekerasan intensif sejak Selasa lalu.
Lebih lanjut, serangan ini menggarisbawahi dampak mengerikan dari konflik yang sedang berlangsung terhadap infrastruktur kesehatan di Gaza. Kerusakan rumah sakit dan fasilitas medis lainnya membatasi akses perawatan medis bagi warga sipil yang membutuhkan, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah ada.
Dampak Luas Konflik Israel-Palestina
Konflik yang sedang berlangsung telah menyebabkan dampak yang luas dan mengerikan bagi warga Palestina. Lebih dari 50.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 113.200 lainnya terluka akibat serangan militer Israel sejak Oktober 2023. Angka ini menggambarkan skala besar kekerasan dan penderitaan yang dialami oleh penduduk sipil.
Situasi ini telah memicu kecaman internasional yang meluas, dengan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza pada bulan November lalu. Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Peristiwa di Rumah Sakit Nasser merupakan satu lagi bukti dari kekerasan yang terus berlanjut dan meluasnya dampak konflik terhadap warga sipil. Kejadian ini mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas guna menghentikan kekerasan dan memastikan perlindungan warga sipil di Gaza.
Kejadian ini sekali lagi menyoroti urgensi penyelesaian konflik yang adil dan berkelanjutan. Perlindungan warga sipil dan akses terhadap perawatan kesehatan merupakan hal yang krusial dan harus diutamakan di tengah konflik bersenjata. Dunia internasional perlu meningkatkan tekanan untuk mengakhiri kekerasan dan memulai proses perdamaian yang berkelanjutan.