Sidang Tilang di Tempat: Inovasi Terbaru di Gorontalo
Puluhan pelanggar lalu lintas di Gorontalo menjalani sidang di tempat usai Operasi Keselamatan Otanaha 2025, sebuah inovasi untuk mempercepat proses hukum dan meningkatkan kepatuhan berlalu lintas.

Kota Gorontalo, 14 Februari 2025 – Sebuah terobosan baru dalam penegakan hukum lalu lintas terjadi di Kota Gorontalo. Puluhan pelanggar lalu lintas yang terjaring Operasi Keselamatan Otanaha 2025 langsung menjalani sidang di tempat kejadian. Inovasi ini merupakan kolaborasi antara Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota, Polda Gorontalo, Kejaksaan, Dinas Pendapatan Daerah, dan pengadilan setempat.
Sidang Kilat, Tanpa Ribet
AKP Octalya Saka, Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota, menjelaskan bahwa kegiatan sidang di tempat ini merupakan inovasi untuk mempermudah masyarakat. "Di sini kami memberikan inovasi pelaksanaan sidang di tempat," ujarnya. Sistem ini memungkinkan pelanggar langsung mengetahui putusan pengadilan tanpa harus menunggu berminggu-minggu untuk mengikuti sidang reguler. Proses yang biasanya memakan waktu hingga dua pekan kini dapat diselesaikan dalam hitungan jam.
"Ini adalah sebuah inovasi yang diberikan dari Bapak Direktur Lantas Polda Gorontalo, untuk mempermudah masyarakat," tambah AKP Octalya. Dengan demikian, diharapkan masyarakat lebih tertib berlalu lintas karena mengetahui konsekuensi langsung dari pelanggaran yang dilakukan.
Lebih dari Sekedar Tilang
Lebih lanjut, AKP Octalya menjelaskan bahwa dalam operasi tersebut, Dinas Pendapatan Daerah juga dilibatkan. Petugas pajak turut hadir untuk menindak kendaraan bermotor yang menunggak pajak. Ini merupakan sinergi yang efektif dalam menegakkan aturan dan meningkatkan pendapatan daerah. Kehadiran Dinas Pendapatan Daerah memastikan penindakan yang komprehensif terhadap pelanggaran lalu lintas.
Dengan adanya sidang di tempat, diharapkan masyarakat lebih patuh terhadap peraturan lalu lintas. "Jadi pada saat di tempat kita bisa langsung mendengar keputusan dari pengadilan. Dan kemudian ini juga untuk membiasakan masyarakat agar lebih baik untuk taat berlalu lintas," pungkas AKP Octalya.
Hasil Operasi dan Dampaknya
Pada operasi tersebut, tercatat 15 pelanggar lalu lintas menjalani sidang di tempat dengan denda mulai dari Rp50.000 hingga Rp100.000. Selain itu, Dinas Pendapatan Daerah mencatat ada 13 kendaraan yang terjaring razia karena belum membayar pajak kendaraan. Jumlah ini menunjukkan cukup banyaknya pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Kota Gorontalo.
Inovasi sidang di tempat ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Sistem ini terbukti efektif dalam mempercepat proses hukum, meningkatkan kepatuhan masyarakat, dan memberikan efek jera bagi para pelanggar lalu lintas. Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak inovasi serupa untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan penegakan hukum di Indonesia.
Kesimpulan
Penerapan sidang tilang di tempat di Gorontalo merupakan langkah progresif dalam penegakan hukum lalu lintas. Sistem ini tidak hanya mempercepat proses hukum, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas. Keberhasilan operasi ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk mengadopsi metode serupa guna menciptakan lingkungan berkendara yang lebih tertib dan aman.