Skor 'Health and Hygiene' Pariwisata Indonesia Rendah, Menpar Luncurkan Gerakan Wisata Bersih di Manado
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menginisiasi Gerakan Wisata Bersih di Manado, Sulawesi Utara, menyikapi rendahnya skor 'health and hygiene' pariwisata Indonesia, demi menarik minat wisatawan.

Manado, Sulawesi Utara, menjadi saksi peluncuran 'Gerakan Wisata Bersih' yang dipimpin langsung oleh Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, pada Jumat (08/8). Inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap tantangan serius yang dihadapi sektor pariwisata Indonesia, khususnya pada aspek kesehatan dan kebersihan. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas destinasi wisata nasional.
Kementerian Pariwisata menyoroti laporan internasional, termasuk Travel and Tourism Development Index, yang menunjukkan skor 'health and hygiene' Indonesia masih jauh di bawah rata-rata. Dengan skor 3,78, Indonesia tertinggal dari rata-rata Asia Pasifik yang mencapai 4,53. Fakta ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pemangku kepentingan.
Peluncuran 'Gerakan Wisata Bersih' ini tidak hanya seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk mendorong pembentukan satuan tugas kebersihan. Selain itu, pembangunan fasilitas sanitasi yang layak serta penguatan sinergi dengan pemerintah daerah menjadi fokus utama. Kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Tantangan Kualitas Kesehatan dan Kebersihan Pariwisata Nasional
Aspek kesehatan dan kebersihan menjadi sorotan utama dalam pengembangan pariwisata Indonesia. Berbagai laporan global secara konsisten menempatkan Indonesia pada posisi yang perlu peningkatan signifikan dalam indikator ini. Data dari Travel and Tourism Development Index secara eksplisit menunjukkan bahwa infrastruktur dan praktik 'health and hygiene' di Tanah Air belum optimal.
Perbandingan skor Indonesia dengan rata-rata kawasan Asia Pasifik menggarisbawahi urgensi perbaikan. Kesenjangan ini bukan hanya angka statistik, melainkan cerminan dari potensi yang belum tergali maksimal. Peningkatan pada aspek ini akan secara langsung berdampak pada citra dan daya saing pariwisata Indonesia di mata dunia.
Kementerian Pariwisata mengakui bahwa kebersihan bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan fondasi esensial bagi pariwisata berkelanjutan. Kesadaran akan pentingnya kebersihan harus tumbuh di setiap lapisan masyarakat, mulai dari pelaku usaha hingga wisatawan. Ini akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pihak.
Kolaborasi Lintas Sektor dalam Gerakan Wisata Bersih
'Gerakan Wisata Bersih' dirancang sebagai upaya komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. Pembentukan satuan tugas kebersihan merupakan langkah konkret untuk memastikan implementasi standar kebersihan di lapangan. Satuan tugas ini akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi area prioritas dan merumuskan strategi penanganan sampah serta sanitasi.
Pembangunan fasilitas sanitasi yang memadai menjadi fokus lain dari gerakan ini. Ketersediaan toilet bersih, tempat sampah yang terpilah, dan akses air bersih adalah prasyarat dasar bagi destinasi wisata berkualitas. Investasi dalam infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan wisatawan dan mendukung praktik hidup sehat.
Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan komunitas lokal menjadi pondasi utama keberhasilan program. Menteri Widiyanti menekankan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan yang kompleks ini. Partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat akan memastikan keberlanjutan 'Gerakan Wisata Bersih' dalam jangka panjang.
Antusiasme Partisipasi Masyarakat dan Layanan Kesehatan Gratis
Respon positif ditunjukkan oleh berbagai pihak terhadap 'Gerakan Wisata Bersih' di Manado. Lebih dari 500 peserta yang terdiri dari masyarakat umum, pelajar, komunitas lingkungan, pelaku usaha, dan mitra strategis seperti PT Elnusa Petrofin serta PT Telkomsel, turut berpartisipasi. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa kepedulian terhadap kebersihan telah menjadi tanggung jawab kolektif.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Manado juga menerima apresiasi atas komitmen mereka dalam membangun budaya kebersihan di kawasan wisata. Dukungan dari pemerintah daerah sangat krusial dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang bersih dan sehat. Ini mencerminkan semangat gotong royong yang kuat.
Sejalan dengan semangat kebersihan, kegiatan ini juga dilengkapi dengan layanan cek kesehatan gratis yang diselenggarakan oleh Puskesmas Tuminting, Puskesmas Wori, dan Puskesmas Kombos, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Manado. Layanan ini tersedia di SD GMIM 26 Sario, tidak jauh dari lokasi kegiatan utama. Inisiatif ini merupakan hadiah ulang tahun Presiden bagi rakyat, sekaligus menggugah kesadaran masyarakat untuk hidup lebih sehat dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, yang merupakan pondasi pembangunan pariwisata berkelanjutan.