Sosialisasi dan Fasilitas Kesehatan Harus Dioptimalkan agar Cek Kesehatan Gratis Maksimal
Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) mendorong peningkatan sosialisasi dan fasilitas kesehatan untuk mengoptimalkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) agar lebih efektif mendeteksi penyakit kronis.

Jakarta, 19 Februari 2024 - Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) menyoroti perlunya peningkatan sosialisasi dan edukasi, serta peningkatan kompetensi puskesmas agar program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dapat berjalan secara optimal. Program ini dinilai penting untuk mendeteksi dini berbagai faktor risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih parah. Ketua Adinkes, Muhammad Subuh, menekankan pentingnya hal ini dalam keterangannya di Jakarta, Rabu lalu.
Menurut Subuh, meskipun Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan program CKG dengan baik, termasuk mekanisme rujukan kasus, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan dan manfaat program ini. Rendahnya kesadaran masyarakat ini menjadi kendala utama dalam optimalisasi program CKG. "Saya kira pemerintah pusat, Kementerian Kesehatan telah mempersiapkannya, bukan hanya pemeriksaan, tetapi juga tentang rujukan kasus," kata Subuh.
Data yang dilaporkan dinas kesehatan menunjukkan angka temuan kasus diabetes dan hipertensi yang tinggi melalui pemeriksaan gula darah dan tekanan darah. Hal ini menunjukkan tingginya angka penderita penyakit kronis di Indonesia yang belum terdeteksi. "Diabetes ini kan suatu penyakit yang mungkin yang baru terdiagnosis itu 30 persen dari seluruh kasus yang ada. Ini hampir rata-rata ya, teman-teman dinas telah laporkan, angka temuan kasus terhadap pemeriksaan gula darah itu rata-rata tinggi, termasuk juga tensi juga tinggi," ujar Subuh. Temuan ini menggarisbawahi urgensi peningkatan sosialisasi CKG kepada masyarakat.
Peningkatan Sosialisasi dan Fasilitas CKG
Adinkes menekankan pentingnya sosialisasi yang masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat CKG. Dengan sosialisasi yang efektif, diharapkan lebih banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini. Peningkatan akses dan kualitas layanan di puskesmas juga menjadi faktor penting. "Banyaknya laporan tersebut, menurut dia, merupakan indikasi bahwa masyarakat perlu memberikan perhatian tentang penyakit diabetes melitus. Begitu pun terhadap hipertensi," jelas Subuh.
Selain sosialisasi, Adinkes juga menyarankan perluasan jenis pemeriksaan dalam program CKG. Saat ini, pemeriksaan masih terbatas pada gula darah dan tekanan darah. Kementerian Kesehatan, menurut Subuh, telah mempertimbangkan untuk menambah jenis pemeriksaan, seperti asam urat dan kadar lemak darah. "Kan bisa lagi lebih meningkatkan HbA1c, kalau untuk diabetes. Kementerian ini kan baru pemeriksaan gula darah saja. Mungkin seperti itu yang harus kita lakukan," tambahnya.
Dengan pemeriksaan yang lebih komprehensif, deteksi dini berbagai penyakit kronis dapat dilakukan secara lebih akurat. Intervensi dini juga dapat dilakukan untuk mencegah perkembangan penyakit dan menekan angka kasus-kasus katastropik. "Dengan CKG, intervensi terhadap berbagai faktor risiko seperti konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan atau kebiasaan merokok dapat dilakukan, sehingga kasus-kasus katastropik dapat ditekan," ujar Subuh.
Beban Kerja dan Optimalisasi CKG
Terkait beban kerja petugas kesehatan, Subuh menyatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan peningkatan beban kerja yang signifikan selama dua minggu pelaksanaan CKG. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh masih rendahnya jumlah masyarakat yang memanfaatkan layanan tersebut. Namun, ia memperkirakan hal ini akan berubah seiring dengan peningkatan sosialisasi dan kesadaran masyarakat.
Adinkes berharap agar pemerintah dapat terus berupaya meningkatkan kualitas dan jangkauan program CKG. Dengan demikian, program ini dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit kronis di Indonesia. Peningkatan akses, kualitas layanan, dan sosialisasi yang efektif merupakan kunci keberhasilan program CKG.
Kesimpulannya, optimalisasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) memerlukan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Sosialisasi yang masif, peningkatan fasilitas kesehatan, dan perluasan jenis pemeriksaan akan meningkatkan efektivitas program dalam mendeteksi dini penyakit kronis dan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.