Cek Kesehatan Gratis: Deteksi Dini Penyakit untuk Indonesia Sehat
Wamendukbangga mengapresiasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai upaya deteksi dini penyakit dan pencegahan untuk mencapai SDM unggul dan sehat, menargetkan 281 juta penduduk Indonesia.
![Cek Kesehatan Gratis: Deteksi Dini Penyakit untuk Indonesia Sehat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000056.376-cek-kesehatan-gratis-deteksi-dini-penyakit-untuk-indonesia-sehat-1.jpg)
Jakarta, 10 Februari 2025 - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, memberikan apresiasi tinggi terhadap program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Ia menekankan pentingnya program ini dalam mendeteksi penyakit lebih dini dan akurat. Inisiatif ini menargetkan seluruh masyarakat Indonesia, sebuah langkah besar menuju peningkatan kesehatan nasional.
Sasaran Luas dan Manfaat CKG
Dalam kunjungannya ke Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Isyana menjelaskan bahwa CKG bertujuan untuk memastikan lebih banyak warga Indonesia hidup sehat. Deteksi dini penyakit memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan tepat. Program ini menargetkan 281 juta penduduk Indonesia, sebuah cakupan yang sangat luas dan ambisius.
Isyana menambahkan bahwa CKG mendorong pendekatan preventif, berfokus pada pencegahan penyakit daripada hanya pengobatan. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan sehat. "Mencegah lebih baik daripada mengobati," tegasnya, menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.
Kerja Sama Antar Kementerian dan Landasan Hukum
Kemendukbangga/BKKBN memberikan dukungan penuh terhadap CKG melalui kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), dan lembaga terkait lainnya. Program ini, menurut Isyana, merupakan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang menjamin hak setiap warga negara atas pelayanan kesehatan.
CKG juga merealisasikan janji kampanye Presiden Prabowo. Targetnya mencakup 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik di seluruh Indonesia, melayani 100 persen penduduk, dari bayi hingga lansia, termasuk penyandang disabilitas, petani, buruh, nelayan, dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sosialisasi dan Penggerakan Masyarakat
Kemendukbangga/BKKBN berperan penting dalam mensosialisasikan dan menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam CKG. Edukasi publik menjadi kunci keberhasilan program ini. "Tugas kami adalah memberikan edukasi dan mendorong masyarakat untuk mengikuti program CKG" ujar Isyana.
Pelaksanaan dan Jadwal CKG
Di Puskesmas Kebayoran Baru, CKG melayani 23 peserta dari kuota harian 30 orang. Peserta merupakan warga yang berulang tahun pada Januari dan Februari 2025. CKG di puskesmas dilakukan bagi masyarakat yang berulang tahun hingga satu bulan setelahnya. Sasarannya adalah anak usia 0-6 tahun dan semua yang berusia 18 tahun ke atas.
Untuk warga yang berulang tahun antara Januari-Maret 2025, pemeriksaan dapat dilakukan hingga 30 April 2025. CKG di sekolah dimulai sekitar Juni/Juli 2025, menyasar anak usia 7-17 tahun, dan dilaksanakan serentak di setiap tahun ajaran baru.
Integrasi dengan Program Lain
CKG dapat diintegrasikan dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pemeriksaan kesehatan dan asupan gizi seimbang. Pemeriksaan rutin bulanan di posyandu untuk ibu hamil dan balita juga terintegrasi dengan pemeriksaan lebih lengkap di puskesmas saat ulang tahun.