CKG: Peta Rekam Medis Nasional yang Lebih Komprehensif
Ketua Umum PB IDI, Mohammad Adib Khumaidi, menjelaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) akan menjadi kunci pembentukan peta rekam medis nasional yang komprehensif, membantu deteksi dini penyakit dan efisiensi anggaran kesehatan.

Mataram, 14 Februari 2024 - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) periode 2022-2025, Mohammad Adib Khumaidi, baru-baru ini mengungkapkan pentingnya program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dalam membangun peta rekam medis nasional yang komprehensif. Hal ini disampaikannya saat mengunjungi kantor berita ANTARA Biro NTB di Mataram.
"Program CKG akan memberikan Indonesia database kesehatan masyarakat yang lengkap," ujar Adib. Inisiatif ini memungkinkan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk memahami karakteristik penyakit di berbagai daerah, misalnya prevalensi hipertensi atau penyakit ginjal.
Deteksi Dini dan Efisiensi Anggaran
CKG dirancang sebagai upaya deteksi dini penyakit, bergeser dari pendekatan kuratif yang selama ini mendominasi. Penanganan kuratif, meskipun penting untuk mengobati, mencegah keparahan, dan menurunkan angka kematian, membutuhkan biaya yang signifikan. Biaya pengobatan yang tinggi ini, sebagian besar ditanggung oleh negara melalui jaminan kesehatan nasional (JKN) yang menjangkau lebih dari 95 persen penduduk Indonesia.
"Investasi awal melalui pemeriksaan kesehatan gratis akan jauh lebih efisien daripada menanggung biaya pengobatan yang mahal di kemudian hari," jelas Adib. Ia menekankan pentingnya efisiensi anggaran kesehatan melalui pencegahan penyakit.
Kolaborasi Multipihak untuk Sukses CKG
Adib juga menekankan bahwa program CKG bukan hanya sekadar pemeriksaan kesehatan gratis. Suksesnya program ini membutuhkan kolaborasi multipihak. Semua pemangku kepentingan, termasuk BPJS Kesehatan dan tenaga kesehatan di seluruh wilayah, harus terlibat aktif. Tidak hanya pemeriksaan, tetapi juga intervensi yang tepat sasaran berdasarkan data yang dikumpulkan.
Dengan peta rekam medis yang komprehensif di setiap wilayah, intervensi dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, termasuk pendekatan lingkungan dan sosial ekonomi. Hal ini akan membantu menciptakan strategi yang lebih efektif dan terarah dalam menangani masalah kesehatan masyarakat.
Perubahan Paradigma: Dari Sakit ke Sehat
Adib menyimpulkan bahwa program CKG, meskipun membutuhkan investasi awal, akan menjadi modal besar untuk mengubah paradigma kesehatan di Indonesia. Alih-alih berfokus pada pengobatan penyakit, program ini mendorong pendekatan yang lebih preventif. "Semakin banyak masyarakat yang sehat, semakin banyak anggaran negara yang dapat dihemat di bidang kesehatan," pungkasnya.
Program CKG diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat Indonesia, sekaligus memberikan efisiensi bagi anggaran negara. Kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak sangat krusial untuk keberhasilan program ini.
Kesimpulan
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) menawarkan solusi inovatif untuk membangun sistem kesehatan yang lebih efisien dan efektif di Indonesia. Dengan fokus pada pencegahan penyakit dan pemanfaatan data yang komprehensif, CKG berpotensi untuk mengubah paradigma kesehatan nasional dari kuratif menjadi preventif, menghasilkan penghematan anggaran dan peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.