IAKMI Dorong Akses Cek Kesehatan Gratis Merata di Seluruh Indonesia
Ketua Umum IAKMI Hermawan Saputra menekankan pentingnya informasi dan edukasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) agar dapat diakses seluruh warga Indonesia, tak terbatas wilayah.
Jakarta, 10 Februari 2024 - Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, menyerukan perluasan akses informasi dan edukasi terkait program Cek Kesehatan Gratis (CKG) kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ia menekankan pentingnya pemerataan akses, melampaui batasan geografis.
"Harapan kami bukan hanya kesiapan tenaga kesehatan, tetapi juga fasilitas kesehatan dan promosi informasi edukasi CKG harus menjangkau seluruh warga Indonesia," ujar Hermawan dalam wawancara dengan ANTARA. "Kesehatan adalah hak setiap orang, bukan hanya yang berada di wilayah tertentu."
Menjangkau Seluruh Nusantara
Hermawan menjelaskan bahwa aksesibilitas CKG bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia merupakan kunci keberhasilan program ini. Oleh karena itu, sosialisasi dan promosi yang masif sangat diperlukan, mulai dari Sumatera hingga Papua. Ia menambahkan bahwa idealnya, informasi program ini harus sampai ke seluruh pelosok negeri.
Tantangan geografis Indonesia yang luas juga menjadi pertimbangan. Penggunaan platform media online untuk pendaftaran CKG perlu dimaksimalkan, namun tetap memperhatikan aksesibilitas di berbagai daerah. Sosialisasi melalui berbagai jalur, termasuk fasilitas kesehatan tingkat pertama, sangat krusial.
"Sosialisasi harus dilakukan di setiap fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas, puskesmas pembantu (pustu), kesehatan desa (kesdes), pondok bersalin desa (polindes), hingga posyandu," jelas Hermawan. "Jaringan ini harus menjadi saluran utama promosi dan edukasi agar masyarakat dapat memanfaatkan program ini secara optimal."
CKG: Langkah Penting untuk Kesehatan Nasional
Hermawan juga menjelaskan filosofi di balik program CKG, yaitu untuk mendapatkan data kondisi kesehatan awal masyarakat Indonesia. Ini bukan program baru, melainkan pengembangan dari program sebelumnya, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengendalikan risiko penyakit di masa mendatang. Program ini merupakan bagian dari kampanye nasional.
CKG, sebagai skrining kesehatan dasar, memiliki pendekatan siklus hidup berdasarkan usia, mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Dengan deteksi dini, program ini diharapkan dapat mempercepat pengendalian penyakit dan mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius.
"CKG diharapkan dapat mendeteksi kasus atau risiko penyakit secara cepat," kata Hermawan. "Jika diperlukan penanganan medis, masyarakat dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap."
Kesimpulan
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada akses informasi dan edukasi yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Upaya sosialisasi dan promosi yang intensif dari berbagai pihak, termasuk fasilitas kesehatan tingkat pertama, sangat penting untuk memastikan seluruh masyarakat dapat memanfaatkan program ini secara maksimal. Dengan demikian, CKG dapat berkontribusi signifikan dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat.
