Sri Mulyani Ungkap Rencana Penerbitan Perdana Kangaroo Bond Agustus 2025: Apa Itu?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berencana menerbitkan Kangaroo Bond pada Agustus 2025, sebuah langkah diversifikasi pembiayaan yang dilakukan hati-hati.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini mengumumkan rencana signifikan bagi keuangan negara. Pemerintah Indonesia akan menerbitkan Kangaroo Bond, surat utang dalam mata uang dolar Australia, pada Agustus 2025. Ini merupakan langkah strategis untuk mendiversifikasi sumber pembiayaan negara dan memperkuat stabilitas fiskal.
Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta. Tim Kementerian Keuangan kini tengah aktif berinteraksi dengan para investor di Australia. Pertemuan-pertemuan ini menjadi bagian krusial dari persiapan matang sebelum penerbitan.
Kepastian penerbitan sangat bergantung pada informasi yang diperoleh dari pertemuan investor serta hasil penilaian cermat terhadap kondisi pasar. Sri Mulyani menegaskan bahwa keputusan akan diambil dengan sangat hati-hati. Hal ini penting mengingat Kangaroo Bond akan menjadi penerbitan perdana bagi Indonesia di pasar Australia.
Strategi Diversifikasi Pembiayaan Negara
Penerbitan Kangaroo Bond merupakan strategi penting dalam diversifikasi sumber pembiayaan negara. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis mata uang atau pasar tertentu. Selain itu, ini juga membuka akses Indonesia ke basis investor yang lebih luas di kawasan Asia Pasifik.
Rencana penerbitan ini merupakan buah dari penguatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Australia. Hal ini didahului oleh pertemuan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers. Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Afrika Selatan.
Kedua belah pihak berkomitmen untuk mempererat hubungan ekonomi dan keuangan. Salah satu wujudnya adalah melalui penerbitan Kangaroo Bond sebagai bentuk diversifikasi pembiayaan. Meskipun prospeknya menjanjikan, pemerintah akan sangat berhati-hati dalam setiap tahapan pelaksanaannya.
Ini adalah penerbitan Kangaroo Bond perdana bagi Indonesia, sehingga setiap detail perlu diperhitungkan matang. Menteri Keuangan menyatakan bahwa mengenai ukuran dan detail lainnya, akan diumumkan setelah keputusan final diambil. Transparansi dan kehati-hatian menjadi kunci utama dalam proses ini.
Pendekatan Hati-hati dan Prospek Obligasi Lain
Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan pentingnya kehati-hatian dalam setiap langkah penerbitan surat utang. Timnya sedang mengumpulkan informasi dan umpan balik yang komprehensif dari para investor potensial. Penilaian cermat terhadap kondisi pasar global dan domestik menjadi prioritas utama sebelum melangkah lebih jauh.
Pendekatan serupa juga akan diterapkan untuk rencana penerbitan Dim Sum Bond, obligasi berdenominasi yuan China. Obligasi ini juga bertujuan untuk lebih mendiversifikasi portofolio pembiayaan negara. Kepastian mengenai penerbitan Dim Sum Bond akan diumumkan pada semester kedua tahun ini.
Waktu penerbitan kedua jenis obligasi ini akan disesuaikan secara cermat dengan strategi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) 2025. Pemerintah akan terus memantau perkembangan penerimaan dan belanja negara secara berkala. Situasi ekonomi di kuartal III dan IV akan menjadi pertimbangan utama dalam penentuan waktu yang optimal.