Stok Ayam dan Telur Aman Jelang Ramadhan dan Lebaran, Menko Pangan Pastikan!
Menko Pangan Zulkifli Hasan memastikan ketersediaan ayam dan telur cukup selama Ramadhan dan Lebaran, bahkan produksi ditingkatkan hingga 20 persen untuk memenuhi peningkatan permintaan.

Jakarta, 4 Maret 2024 - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan atau Zulhas, memberikan jaminan ketersediaan stok ayam ras dan telur selama bulan Ramadhan dan Lebaran. Pemerintah, tegas Zulhas, berkomitmen menjaga stabilitas harga dan pasokan kedua komoditas penting ini.
Dalam jumpa pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Zulhas menjelaskan strategi pemerintah untuk memastikan pasokan aman. "Kami sepakat sama-sama menjaga suplainya, selama bulan suci Ramadhan dan Lebaran ini, suplainya harus dilebihkan, dinaikkan. Kalau rata-rata sehari misalnya berapa gitu, X (jumlah) ya, maka selama bulan puasa ditambah, X plus lebih, suplainya dilebihkan," ungkap Zulhas. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi peningkatan permintaan yang selalu terjadi pada periode tersebut.
Pemerintah tidak hanya berfokus pada distribusi, tetapi juga mendorong peningkatan produksi. Zulhas meminta produsen untuk meningkatkan produksi ayam ras dan telur hingga 20 persen. "Ditingkatkan produksinya, kalau biasanya 100 persen, sekarang saya minta 120 persen, syukur-syukur bisa lebih. Tapi, semua menyadari, karena kalau bulan puasa dan Lebaran permintaan meningkat, sehingga mereka otomatis juga produksinya meningkat," jelasnya. Langkah proaktif ini diharapkan dapat mencegah kelangkaan dan menjaga stabilitas harga di pasaran.
Produksi Ditingkatkan, Harga Terkendali
Zulhas menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan para peternak dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan. Peningkatan produksi sebesar 20 persen merupakan upaya untuk memenuhi lonjakan permintaan selama Ramadhan dan Lebaran. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan ketersediaan bahan pangan pokok bagi masyarakat.
Saat ini, Harga Eceran Tertinggi (HET) ayam ras ditetapkan sebesar Rp40.000 per kilogram, meskipun di beberapa pasar, harga jualnya berada di kisaran Rp34.000 hingga Rp39.000 per kilogram. Sementara itu, HET telur ayam ditetapkan sebesar Rp27.000 per kilogram. Pemerintah berharap harga-harga tersebut dapat tetap terjaga atau bahkan berada di bawah HET.
Komitmen para peternak juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Zulhas menyampaikan bahwa para peternak telah menyatakan kesiapannya untuk menjual ayam ras dan telur sesuai dengan HET yang telah ditetapkan. "Semua yang ada di sini pengusaha-pengusahanya, kompak, walaupun kadang-kadang beda-beda pendapat dikit, tidak apa-apa. Tapi, kalau Lebaran, bulan puasa kompak semua ini, semua lantang, pokoknya stok banyak lebih dari cukup, harga mudah-mudahan di bawah HET," ujar Zulhas. Kerja sama yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini.
Jaminan Ketersediaan Pangan Pokok
Pemerintah terus berupaya untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan pokok, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran. Dengan peningkatan produksi dan distribusi yang terencana, diharapkan masyarakat dapat merayakan kedua hari besar tersebut dengan tenang tanpa khawatir akan kelangkaan atau kenaikan harga yang signifikan. Langkah-langkah yang telah diambil pemerintah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah meliputi:
- Peningkatan produksi ayam dan telur hingga 20 persen.
- Peningkatan suplai ke pasar tradisional dan modern.
- Kerja sama dengan peternak untuk menjaga HET.
Dengan adanya jaminan ketersediaan stok ayam dan telur ini, diharapkan masyarakat dapat merasa tenang dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan Lebaran. Pemerintah akan terus memantau dan melakukan evaluasi untuk memastikan program ini berjalan efektif dan mencapai tujuannya.