Pasokan Daging Ternak di Kalbar Aman Jelang Ramadhan dan Idul Fitri
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar memastikan pasokan daging ternak aman selama Ramadhan dan Idul Fitri, meskipun pasokan sapi lokal masih terbatas dan diimbangi pasokan dari luar daerah.

Pontianak, 5 Maret 2024 - Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) tak perlu khawatir akan ketersediaan daging ternak. Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalbar memastikan pasokan daging ayam, telur, dan sapi aman tercukupi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Disbunnak Kalbar, Heronimus Hero, saat dihubungi di Pontianak pada Rabu lalu. Pemerintah daerah telah melakukan evaluasi kebutuhan konsumsi produk ternak, terutama untuk tiga komoditas utama tersebut.
Hero menjelaskan bahwa produksi telur dan daging ayam lokal mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kalbar. Meskipun permintaan akan meningkat selama Ramadhan dan Idul Fitri, ketersediaan di tingkat lokal diyakini cukup. Namun, ia mengingatkan bahwa fluktuasi harga tetap berpotensi terjadi, dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan peningkatan permintaan. "Tinggal nanti supplier lagi di pasar yang biasanya berpengaruh pada harga. Karena adanya peningkatan permintaan tentu berpengaruh pada harga, itu biasanya. Untuk kesediaan daging untuk kita aman di Kalbar," ujarnya.
Meskipun demikian, untuk daging sapi, ketergantungan Kalbar pada pasokan luar masih cukup tinggi. Produksi lokal masih terbatas dan belum mampu memenuhi lonjakan permintaan hingga 100 persen saat hari raya. "Produksi lokal kita belum memenuhi permintaan warga yang biasa naik 100 persen. Seperti tahun lalu, kebutuhan konsumsi sebulan 5.000 ton di hari raya naik menjadi 10.000 ton per bulan. Untuk memenuhi inilah ada pasokan daging dari luar baik daging segar dan beku," jelas Hero. Untuk memastikan hal tersebut, pasokan daging sapi dari luar daerah, baik daging segar maupun beku, akan tetap dialirkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pasokan Aman, Harga Tetap Diwaspadai
Disbunnak Kalbar memastikan ketersediaan daging ayam dan sapi selama Ramadhan dan Idul Fitri aman dan terpenuhi. Namun, Tim Satgas Pangan Polda Kalbar bersama dinas terkait tetap melakukan pengecekan secara berkala untuk memantau stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok penting, termasuk komoditas daging. Hasil sidak yang dilakukan menunjukkan harga beberapa komoditas mengalami kenaikan, meskipun tidak signifikan. Beras premium terpantau Rp17.000/kg, bawang bombay Rp36.000/kg, bawang merah Rp30.000/kg, bawang putih Rp40.000/kg, telur ayam Rp30.000/kg, cabai rawit Rp150.000/kg, daging sapi potong Rp160.000/kg, minyak goreng kemasan Rp9.000/liter, dan daging ayam Rp27.000/kg.
Kombes Pol Sardo, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar, menjelaskan bahwa kenaikan harga, khususnya cabai rawit, perlu ditelusuri lebih lanjut. Pihaknya akan menyelidiki apakah kenaikan tersebut disebabkan oleh kendala pasokan atau adanya praktik penimbunan. "Ini akan kami lihat kembali karena memang tadi berdasarkan peninjauan kami terjadi kenaikan namun tidak signifikan, akan kami telusuri apakah naik karena ada penimbunan atau karena kendala teknis lainnya," katanya.
Pemantauan dan pengecekan ini merupakan bagian dari komitmen aparat kepolisian dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kepolisian bersama instansi terkait akan terus melakukan pengawasan ketat untuk mencegah spekulasi harga dan potensi praktik penimbunan yang dapat mengganggu stabilitas pasar. "Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa bahan pokok tetap tersedia dengan harga yang wajar bagi masyarakat," tegas Kombes Pol Sardo.
Antisipasi Kenaikan Harga
Meskipun pasokan daging ternak di Kalbar diklaim aman, potensi kenaikan harga tetap menjadi perhatian. Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum perlu bekerja sama untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan mencegah praktik-praktik yang dapat memanipulasi harga. Transparansi informasi harga di pasar juga penting untuk mencegah keresahan masyarakat. Dengan pengawasan yang ketat dan kerjasama antar instansi, diharapkan Ramadhan dan Idul Fitri di Kalbar dapat dirayakan dengan tenang tanpa kekhawatiran akan ketersediaan dan harga bahan pokok.
Selain itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat agar tidak panik membeli dan menimbun bahan pokok, sehingga dapat mencegah terjadinya lonjakan harga yang tidak wajar. Langkah-langkah antisipatif ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan keterjangkauan harga bagi seluruh lapisan masyarakat Kalbar.