Stok BBM Jelang Lebaran 2025 Aman, Menteri ESDM Pastikan Cukup!
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, memastikan stok BBM untuk Lebaran 2025 aman dan mencukupi, bahkan untuk listrik dan LPG pun tercukupi dengan baik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan kabar baik terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) menjelang Lebaran 2025. Dalam keterangannya di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (15/3), Menteri Bahlil menyatakan bahwa stok BBM dalam kondisi aman dan mencukupi untuk kebutuhan transportasi selama periode Lebaran. Pernyataan ini disampaikan setelah kunjungan Safari Ramadhan ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, bersama sejumlah menteri dan pejabat Partai Golkar.
Beliau menjelaskan, "Untuk BBM, Alhamdulillah sampai dengan ketersediaan kami di angka 18 hari sampai 21 hari ke depan. Jadi, aman." Tidak hanya BBM, Menteri Bahlil juga memastikan ketersediaan energi lainnya, termasuk listrik dan LPG, dalam kondisi aman untuk Hari Raya Idul Fitri 2025. Bahkan, beliau menambahkan bahwa pengisian untuk motor listrik telah meningkat pesat, mencapai 7,5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk memastikan hal tersebut, Menteri Bahlil telah melakukan pengecekan langsung ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Cilegon (Jawa Barat) dan beberapa wilayah di Kalimantan. Hasilnya, semua daerah yang dikunjungi memiliki stok BBM yang aman dan tercukupi. Presiden Prabowo Subianto juga telah memberikan arahan kepada para menteri untuk memastikan setiap rupiah uang negara yang digunakan untuk rakyat terjaga dan tepat sasaran.
Ketersediaan Energi dan Subsidi
Menteri ESDM menjelaskan bahwa dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun, terdapat dana subsidi sebesar Rp420 triliun (hampir 15 persen) yang menjadi tanggung jawab Kementerian ESDM. Subsidi tersebut dialokasikan untuk elpiji (Rp87 triliun), BBM (Rp150 triliun), dan listrik (Rp180 triliun). Menteri Bahlil menekankan komitmennya untuk memastikan subsidi tersebut tepat sasaran dan sampai ke tangan rakyat yang berhak menerimanya.
Bahlil juga menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga harga LPG agar tetap terjangkau bagi rakyat. Sejak 2017, pemerintah tidak menaikkan harga LPG dan memberikan subsidi agar harga jual maksimal Rp18.000 atau Rp19.000 per tabung. Namun, ia mengakui adanya praktik penjualan LPG di atas harga tersebut dan berjanji akan menertibkan hal ini. "Itu hak rakyat yang tidak mampu," tegasnya.
PT Pertamina Patra Niaga juga telah memastikan ketersediaan BBM dan LPG untuk periode Ramadhan hingga Lebaran 2025. Data yang disampaikan menunjukkan stok LPG mencapai 15,17 hari, minyak tanah 26,20 hari, Pertalite 20,7 hari, dan berbagai jenis BBM lainnya dengan stok yang cukup memadai. Meskipun diprediksi akan ada kenaikan permintaan BBM tertentu selama Lebaran, Pertamina Patra Niaga telah mempersiapkan diri untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Prediksi Kenaikan Permintaan BBM
Pertamina Patra Niaga memprediksi kenaikan permintaan BBM selama Lebaran, antara lain Pertamax (16,9 persen), Pertalite (11,4 persen), dan Pertamax Turbo (15 persen). Namun, diperkirakan terjadi penurunan permintaan solar subsidi (13,4 persen) dan Dexlite (4,6 persen) karena beberapa perusahaan industri melakukan libur Lebaran dan berkurangnya operasional logistik.
Dengan demikian, pemerintah dan PT Pertamina Patra Niaga telah memastikan kesiapan menghadapi lonjakan permintaan BBM dan energi lainnya selama periode Ramadhan dan Lebaran 2025. Stok yang cukup memadai diharapkan dapat menjamin kelancaran transportasi dan aktivitas masyarakat selama periode tersebut. Komitmen pemerintah untuk memastikan subsidi tepat sasaran juga menjadi poin penting dalam menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan energi bagi rakyat.
Langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah dan Pertamina menunjukkan kesiapan yang matang dalam menghadapi lonjakan permintaan BBM dan energi selama periode Lebaran. Hal ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 2025.